"Sekjen yang mengetahui spesifikasinya. Kalau dikatakan terlalu mahal, itu `kan ada standar bangunan untuk gedung pemerintah," katanya di Jakarta, Minggu.
Dia menyatakan, sekjen tidak bisa keluar dari garis standar yang telah ditetapkan. "Kalau dikatakan ada mark up `kan juga sudah ada BPK yang mengawasi, ada KPK yang mengawasi. Tangkap saja kalau ada mark up, tapi bukan berarti tidak boleh ada renovasi," katanya.
Toilet yang sekarang digunakan anggota DPR untuk berbagai keperluan, selain buang air, berwudlu, juga mandi.
"Tempat itu percampuran yang bersih dan kotor, orang melaksanakan hadas di sana, mengambil wudhu di sana. Kadang orang yang mau sholat jadi ragu, apakah bebas dari najis jika berwudhu di sana. Ini `kan menyangkut kebersihan dan ibadah juga," katanya.
Dia hanya mengatakan kepada para pengkritik terkait renovasi tersebut untuk jangan membawa masyarakat berpikir irasional.
"Saya hanya mengatakan kepada para pengkritik jangan mengajak masyarakat berpikir irasional terkait rencana renovasi toilet DPR tersebut. Masa' ada yang mengatakan renovasi tidak perlu. Saya tegaskan kalau memang harus direnovasi yah kita harus merenovasi, kita tidak bisa biarkan sesuatu yang memang harus diperbaiki," ujar Marzuki.
Menurut Marzuki, seharusnya rakyat diajak berpikir jernih dan jangan hanya mencari popularitas lantas segala hal yang menyangkut pembangunan dikritik. rakyat terlalu sering rakyat dibodohI karena pernyataan-pernyataan yang tidak jelas.
Rakyat harus diberikan informasi yang menjernihkan dan jangan semuanya menggunakan logika terbalik. Rakyat akan paham kalau dijelaskan dengan baik tentang kebutuhan perlunya renovasi toilet.
Dia menyatakan, angan semuanya dipolitisasi dan diplintir. Rakyat diajak berpikir jernih dan proporsional.
"Yang namanya benda dipakai, `kan satu saat harus diperbaiki. Toilet salah satu benda yang harus diperbaiki karena digunakan setiap hari," tegasnya.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012
