Perolehan devisa tersebut atas pengiriman 1,83 juta unit hasil kerajinan selama sebelas bulan kurun waktu Januari-November 2011, naik 105,22 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 893.810 unit.
Denpasar (ANTARA News) - Nilai ekspor hasil kerajinan anyaman Bali mampu menghasilkan devisa sebesar 2,33 juta dolar AS selama sebelas bulan periode Januari-Noverber 2011, meningkat 88,52 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 1,23 juta dolar AS.

"Perolehan devisa tersebut atas pengiriman 1,83 juta unit hasil kerajinan selama sebelas bulan kurun waktu Januari-November 2011, naik 105,22 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 893.810 unit," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, peningkatan yang cukup signifikan dari segi volume dan perolehan nilai tersebut berkat peluang pasar dan semakin baiknya hasil kreativitas perajin, dengan berbagai rancang bangun (disain) yang unik dan menarik bagi konsumen luar negeri.

Dengan demikian kerajinan anyaman Bali mempunyai prospek yang cukup cerah di masa mendatang, mengingat devisa yang dihasilkan terus meningkat.

Kondisi demikian diharapkan tetap dapat dipertahankan pada masa-masa mendatang, disamping eksporter setempat terus berupaya memperluas pasaran luar negeri. ujar Ketut Teneng.

Perolehan devisa dari pengiriman matadagangan yang sama selama 2010 mencapai 1,53 juta dolar AS, menurun 23,79 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 2,42 juta dolar AS.

Namun selama lima tahun terakhir, periode 2006-2010 perolehan devisa dari pengiriman berbagai jenis cindera mata hasil anyaman perajin itu turun rata-rata 1,37 persen.

Pada tahun 2006 perolehan devisa dari pengapalan matadagangan anyaman yang dibuat dari bahan bambu, lontar dan pandam sebesar 3,04 juta dolar AS, berkurang 0,33 persen menjadi 3,02 juta dolar AS pada tahun 2007.

Sedangkan tahun 2008 perolehan devisa dari pengiriman matadagangan anyaman tercatat 3,52 juta dolar AS dan 2009 sebesar 2,42 juta dolar AS.

Cindera mata anyaman dari bahan bambu, lontar dan pandan hasil sentuhan perajin Bali dirancang dalam disain yang unik dan menarik wisatawan mancanegara, sehingga mampu memberikan andil yang cukup besar dibanding 17 jenis kerajinan lainnya yang menembus pasaran ekspor.

Ketut Teneng menjelaskan, secara keseluruhan hasil kerajinan Bali mampu menyumbangkan devisa sebesar 182,95 persen atau 39,39 persen dari total ekspor Bali secara keseluruhan sebesar 462,16 juta dolar AS selama sebelas bulan periode Januari-November 2011.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012