Akan ada beberapa hal yang direvisi, tapi garis besarnya SDM di sektor pariwisata ASEAN dapat bekerja di negara-negara anggota ASEAN lain dengan memiliki sertifikasi dan melalui training tertentu.
Jakarta (ANTARA News) - Guna mematangkan ASEAN Tourism Strategic Plan, sepuluh Menteri dan Wakil Menteri Pariwisata dari negara-negara ASEAN melakukan rapat dengan fokus bahasan penting meningkatkan kualitas dan standar pelayanan sumber daya manusia (SDM) untuk pariwisata di kawasan ASEAN.

"Rapat ini membahas bagaimana ASEAN Tourism Strategic Plan yang telah disepakati Menteri Pariwisata ASEAN untuk periode 2011-2015 dapat berjalan, tujuannya untuk peningkatan pariwisata. Bagaimana caranya? Ddengan meningkatkan kualitas dan standar pelayanan dari sumber daya manusia," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, di Manado, Rabu.

Menteri Mari Elka Pengestu lebih lanjut mengatakan ASEAN Tourism Strategic Plan yang disepakati berlangsung 2011-2015 sebelumnya telah menyepakati kerja sama pengembangan pemasaran, produk, dan kualitas usaha serta SDM bidang pariwisata bagi negara anggota ASEAN.

Yang telah tercapai, menurut dia, yakni Mutual Recognition Arrangements (MRA) untuk "tourism professional movement".

Terdapat enam hingga delapan kategori profesional di sektor pariwisata ini yang dapat bekerja di negara-negara ASEAN melalui standar yang telah disepakati.

"Akan ada beberapa hal yang direvisi, tapi garis besarnya SDM di sektor pariwisata ASEAN dapat bekerja di negara-negara anggota ASEAN lain dengan memiliki sertifikasi dan melalui training tertentu," ujar dia.

ASEAN Tourism Strategic Plan merupakan bagian dari ASEAN Frame Work Economic Plan, namun Mari mengatakan belum dapat diketahui berapa persen yang telah tercapai dari cetak biru pariwisata tersebut.

Selain membahas peningkatan kualitas dan standar layanan SDM bidang pariwisata, para menteri dan wakil menteri pariwisata ini membahas tentang produk otentik dengan meningkatkan diversifikasi dan destinasi wisata.

"Melihat apa yang perlu didorong untuk ditingkatkan lagi," katanya.

Ia juga mengatakan pihaknya akan membahas "creative travel".

"Kalau dari sisi geografi kan lokasi wisata ASEAN unggul, karena itu perlu ada diciptakan secara tematik travel seperti kapal pesiar yang akhirnya bisa menggabungkan beberapa destinasi tujuan wisata seperti dari Indonesia ke Thailand, Malaysia, yang di dalamnya disertakan industri kreatif," kata dia.

Industri kreatif yang dimaksud contohnya kesenian, musik, pementasan, dan galeri seni.

"Jadi contohnya Java Jazz Festival sudah bisa kita masukkan," ujar dia.

Jenis wisata lainnya yang masih dapat dikembangkan di ASEAN yakni health and spa, community based tourism, eco-tourism, dan creative tourism.(V002)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012