Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Rabu melemah ketika sebagian besar investor mengambil posisi jual untuk mengambil untung atas kenaikan harga pada perdagangan hari sebelumnya.

Indeks Harga Saham Gabungan BEI ditutup turun 29,20 poin atau 0,74 persen ke posisi 3.909,64. Kelompok indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 6,11 poin (0,88 persen) ke posisi 691,40 poin.

Analis saham Milenium Danatama Sekuritas, Abidin, mengatakan, pelaku pasar yang mengambil posisi ambil untung mendorong indeks BEI berbalik arah ke area negatif.

"Setelah IHSG sempat menguat pada sesi siang tadi, pelaku pasar mengambil posisi `profit taking`, sehinga indeks BEI berbalik ke area negatif dipelopori oleh saham-saham sektor konsumer, aneka industri, serta perdagangan," kata dia.

Profit taking ini murni dipengaruhi faktor teknikal karena di bursa regional justru saham-saham menguat.

"Diperkirakan IHSG besok kembali melemah seiring belum ada sentimen positif yang cukup kuat. Meski demikian, pengumuman BI rate yang rencananya akan diumumkan besok dapat memberi sentimen ke pasar saham," kata Abidin.

Sementara saham yang mengalami kenaikkan, di antaranya, Multi Bintang (MLBI) naik Rp9.000 ke Rp384.000, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp1.550 ke Rp41.800, Merck (MERK) naik Rp1.000 ke Rp134.000.

Sedangkan saham yang mengalami pelemahan, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.350 ke Rp 75.600, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.100 ke Rp 11.150, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 950 ke Rp 60.500.

Transaksi perdagangan saham BEI tercatat dengan frekuensi sebanyak 125.456 ribu kali, dengan volume perdagangan mencapai 3,534 miliar lembar saham senilai Rp3,501 triliun. Sebanyak 105 saham menguat, saham yang melemah 138, dan 111 saham tidak bergerak harganya.

Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng menguat 147,66 poin (0,78 persen) ke level 19.151,94, indeks Nikkei-225 naik 25,62 poin (0,30 persen) ke level 8.447,88, dan indeks Strait Times menguat 23,04 poin (0,85 persen) ke level 2.742,87.

(KR-ZMF/A027)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012