Semarang (ANTARA News) - Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang Teguh Yuwono berpendapat calon presiden yang akan tampil pada pemilu 2014 diperkirakan masih akan didominasi "muka lama".

"Setelah Pilpres SBY kedua saya membayangkan akan muncul tokoh muda, tetapi ternyata tidak muncul. 2014 masih akan didominasi tokoh tua seperti Aburizal Bakrie, Yusuf Kalla, Prabowo Subianto, Wiranto, dan Megawati," kata Teguh Yuwono di Semarang, Kamis.

Dominasi "muka lama" tersebut, menurut Teguh Yuwono, disebabkan regenerasi kepemimpinan yang tidak berjalan optimal.

Tokoh muda yang muncul seperti Anas Urbaningrum dan Puan Maharani diperkirakan juga belum mampu untuk maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.

Anas Urbaningrum yang memiliki latarbelakang kampus sebenarnya sangat potensial, tetapi tersandung kasus Wisma Atlet dan namanya sering disebut oleh Nazaruddin.

Sementara Puan yang diharapkan dapat maju sebagai calon wakil presiden menggantikan Megawati yang berangkat dari PDIP, lanjut Teguh Yuwono, juga masih miskin pengalaman.

"Kita sebenarnya tengah menghadapi krisis kepemimpinan. Pemimpin kita diisi dengan mereka yang berumur pensiunan," katanya.

Menurut Teguh Yuwono untuk calon legislatif (caleg) masih dapat berasal dari tokoh-tokoh muda, tetapi tidak untuk calon presiden atau calon wakil presiden.

Mereka "muka lama" banyak memiliki beban sejarah seperti Aburizal Bakrie dengan lumpur Lapindo dan Wiranto dengan persoalan Timor Leste.

Teguh Yuwono berpendapat pada 2014 sebaiknya calon presiden tidak hanya didominasi oleh tokoh tua, tetapi juga tokoh muda.

"Jadi campuran tokoh muda dan tokoh lama pada 2011. Untuk siapa mereka, ini yang menjadi tantangan," katanya.

Figur tentara pada Pemilu 2014, tambah Teguh masih menjadi pilihan selain figur yang berasal dari tokoh politik atau tokoh agama. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012