Jakarta (ANTARA) - Pemain sayap Persita Tangerang Ghozali Siregar menyebutkan dua tim dalam satu grup di Piala Presiden 2022 yang patut dihadapi dengan kewaspadaan ekstra adalah Persis Solo dan PSIS Semarang.

Pendekar Cisadane berada di Grup A Piala Presiden bersama empat tim lainnya yakni Persis Solo, PSS Sleman, Dewa United, dan juga PSIS Semarang.

"Semua tim sebenarnya perlu diwaspadai, tapi yang harus lebih ekstra mungkin Persis Solo dan PSIS Semarang. Tapi, dua tim lain juga sama kuatnya," kata Ghozali, dikutip dari laman resmi klub, Selasa.

Baca juga: Persita incar satu laga uji coba jelang turnamen pramusim

Apalagi, kata dia, Laskar Sambernyawa dan Laskar Mahesa Jenar disebut punya skuad dengan beberapa nama besar.

Meski demikian, Ghozali menegaskan hasil di turnamen pramusim tidak bisa dijadikan tolok ukur sebuah prestasi tim pada kompetisi reguler.

"Tapi ini kan baru pramusim, biasanya masih masa persiapan. Masih baru mulai untuk saling bangun pengertian, jadi kita lihat saja nanti (hasilnya)," kata eks Persib Bandung itu.

Saat ini, Ghozali terus berupaya membangun kekompakan dengan kawan-kawannya untuk memberikan hasil terbaik bagi Persita.

"Kondisi sekarang mulai baik setelah latihan lagi. Saya adaptasi dulu di sini karena baru gabung dengan kawan- kawan, jadi bangun kemistri dan kekompakan sebagai persiapan menuju kompetisi," pungkasnya.

Baca juga: Miftahul Hamdi harap pemusatan latihan PSS berjalan lancar

Sementara itu, Pelatih Persita Angel Alfredo Vera mengatakan semua tim harus diwaspadai, khususnya empat tim di Grup A yang juga sudah melakukan persiapan matang dan membawa banyak pemain di bursa transfer.

"Pramusim saya pikir semua tim tidak terlalu jauh beda. Tapi semua tim wajib diwaspadai, jadi kami harus siap untuk itu. Harus siap bermain dengan semuanya," ujar Alfredo.

Sejauh ini Persita sudah memainkan empat pertandingan uji coba, dua di antaranya melawan tim dari Liga 1. Persita takluk 1-2 dari Persikabo dan bermain imbang 1-1 saat menjamu PSM Makassar.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022