Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat menangani kasus penyebaran "video call sex" seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, berinisial RA.

Kepala Bidang Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Artanto di Mataram, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya menangani kasus ini berdasarkan laporan RA yang mengaku sebagai korban dari aksi penyebaran video tersebut.

"Jadi kemarin, RA sudah membuat laporan ke Polda NTB berkaitan yang bersangkutan merasa sebagai korban pemerasan dalam video itu," kata Artanto.

Baca juga: Polisi tangkap sembilan muncikari prostitusi daring libatkan anak

Dengan adanya laporan tersebut, ia meyakinkan bahwa pihaknya sudah mulai menyelidiki dengan mengagendakan serangkaian pemeriksaan.

Selain berupaya mengungkap peran pengunggah, kata dia, pihaknya menelusuri motif penyebaran video tersebut.

"Karena ini berkaitan dengan Undang-Undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik), maka laporan kini ditangani Tim Siber Krimsus," ujarnya.

Baca juga: Polda Metro bongkar kasus prostitusi anak di Cikini
Baca juga: Lagi, Polisi berhasil bongkar prostitusi anak di Cengkareng


Video berdurasi 5 menit 10 detik itu menampilkan rangkuman cuplikan foto dan video korban, RA. Dalam cuplikan, RA menunjukkan perbuatan yang semestinya tidak laik diperlihatkan.

Video tersebut menampilkan perbuatan RA bersama seorang pria yang juga melakukan aksi serupa.

Dengan adanya laporan ini, ia mengimbau masyarakat untuk lebih bijaksana dalam bermedia sosial agar terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan diri maupun orang lain.

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022