Jakarta (ANTARA News) - Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor`s Ratings Services mengatakan telah memberikan peringkat "B+" terhadap obligasi global Indonesia yang diterbitkan sebesar 2 miliar dolar AS. Indonesia pada Jumat telah menjual dua seri obligasi masing-masing senilai 1,0 miliar dolar yang akan jatuh tempo pada 9 Maret 2017 dan pada 12 Oktober 2035 dengan tingkat bunga kupon masing-masing 6,875 persen dan 8,5 persen. S&P mengemukakan peringkat obligasi tersebut merefleksikan peringkat kredit pemerintah Indonesia "B+/B" dalam mata uang saing dan "BB/B" dalam mata uang lokal. "Peringkat utang pemerintah Indonesia itu didukung oleh lebih banyaknya kebijakan yang konstruktif, berlanjutnya stabilitas makro ekonomi, manajemen fiskal yang mantap, penurunan utang dan beban jasa utang, serta membaiknya posisi likuiditas eksternal," kata analis S&P, Ping Chew, dalam sebuah pernyataannya, sebagaimana dilaporkan XFN-Asia. Dia mengatakan laporan lanjutan ini dapat membantu mengurangi kerentanan sikap pemerintah dari beban utang. Stabilitas makro ekonomi Indonesia, perbaikan kondisi politik dan surplus transaksi berjalan telah meningkatkan cadangan devisanya menjadi 35 miliar dolar pada akhir 2005 dari 27 miliar pada 2001, kata S&P. Sehubungan dengan rasio kebutuhan pembiayaan bruto terhadap cadangan yang bisa digunakan kemungkinan akan berada di bawah 50 persen dalam beberapa tahun medatang, Indonesia akan memiliki likuiditas jangka pendek yang kuat. (*)

Copyright © ANTARA 2006