London (ANTARA News) - Pasar saham Eropa "rally" pada Selasa waktu setempat didorong berita data ekonomi positif di kekuatan Asia, China, dan melonjaknya kepercayaan investor di ekonomi terkemuka zona euro, Jerman.

Sebagian besar dealer mengabaikan penurunan peringkat dana penyelamatan zona euro, EFSF, pada Senin dan berbalik "bullish" setelah keberhasilan lelang obligasi jangka pendek oleh EFSF dan Spanyol, lapor AFP.

Pada penutupan, indeks FTSE dari saham perusahaan terkemuka di London naik 0,65 persen menjadi 5.693,95 poin.

Di Paris, indeks CAC-40 naik 1,40 persen pada 3.269,99 poin dan di Frankfurt indeks DAX 30 naik 1,82 persen menjadi 6.332,93 poin.

Di tempat lain di Eropa, Milan naik 0,69 persen, Madrid naik 1,01 persen, Lisbon naik 0,43 persen, Brussels naik 1,35 persen, Zurich naik dengan 0,41 persen dan Amsterdam naik 0,77 persen.

Dalam transaksi valuta asing, euro melonjak menjadi 1,2740 dolar pada penutupan di London dari 1,2667 dolar di New York pada akhir Senin, melanjutkan pemulihannya setelah mencapai terendah 17-bulan sebelum akhir pekan.

Dolar tetap stabil terhadap yen di 76,80 yen dari 76,78yen pada akhir Senin.

Wall Street, yang tutup pada Senin untuk liburan Hari Martin Luther King, juga melesat lebih tinggi di perdagangan tengah hari dengan Dow Jones Industrial Average naik 0,95 persen menjadi 12.539,78 poin.

S&P 500 yang lebih luas naik 0,85 persen menjadi 1.300,06 poin dan indeks komposit Nasdaq bertambah 1,27 persen menjadi 2.402,14 poin.

"Libur panjang akhir pekan rupanya mempersegar gairah," kata Andrea Kramer dari Schaeffer Investment Research.

"Data dari China memikat pembeli dari luar pasar, dengan pedagang mencerna angka produk domestik bruto terbaru negara itu," kata Schaeffer.

Sebelumnya, pasar ekuitas Asia melompat lebih tinggi karena para investor menangkap bukti bahwa perekonomian China akan terhindar dari pendaratan sangat keras meski permintaan Eropa dan AS merosot.

China pada Selasa mengungkapkan bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu tumbuh 8,9 persen pada kuartal terakhir 2011, yang meski lebih lambat dari tiga bulan sebelumnya namun lebih baik dari 8,6 persen yang diperkirakan.

Selama 2011, pertumbuhan melambat menjadi 9,2 persen dari 10,4 persen tahun sebelumnya. Sentimen juga terangkat oleh data menggembirakan pada penjualan ritel dan manufaktur China.

"PDB, produksi industri dan penjualan ritel China -- semua lebih baik daripada yang dperkirakan," kata analis GFT David Morrison.

"Ini telah membantu meningkatkan keyakinan bahwa China akan menghindari pendaratan keras," katanya kepada AFP.

Pasar Eropa juga rally di tengah berita bahwa kepercayaan investor Jerman naik tajam pada Januari, menunjukkan bahwa ekonomi utama Eropa itu tetap tahan terhadap kekacauan akibat krisis di zona euro.

Indeks ekpektasi ekonomi dari lembaga riset ZEW, naik 32,2 poin pada Januari menjadi berdiri di minus 21,6 poin, katanya dalam sebuah pernyataan.

Hasil itu menghancurkan perkiraan bahkan ramalan paling optimis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires. Rata-rata, para analis telah memperkirakan sedikit meningkat menjadi minus 49,5 poin dari minus 53,8 poin bulan lalu.

"Euro ... telah didukung oleh lebih baik dari perkiraan angkan ZEW Jerman," tambah Morrison.

"Kekhawatiran resesi Jerman telah surut dengan cepat, jadi untuk sekarang `risk on` bagi investor."

Euro juga dibantu oleh keberhasilan lelang obligasi dari Eropa.

Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa menikmati permintaan yang kuat pada Selasa dalam lelang utang enam bulan hanya sehari setelah lembaga pemeringkat Standard and Poor`s menurunkan peringkatnya.

Rasio bid-cover, yang diawasi ketat oleh pasar, adalah 3,1, yang berarti lelang adalah sangat oversubscribed.

"Sekalipun penurunan peringkat terbaru S&P -- pengupasan status triple A EFSF menyebabkan pasar hampir berkedip," kata Kathleen Brooks dari Forex.com.

Pada Senin, S&P menurunkan peringkat EFSF satu tingkat, tetapi mengatakan pihaknya akan memulihkan peringkat teratas itu jika dana memperoleh jaminan baru, pada dasarnya menggantikan pendukung saat ini Prancis dan Austria yang kehilangan peringkat atas mereka pada pekan lalu.

Biaya pinjaman Spanyol jatuh pada Selasa dalam sebuah lelang utang 12 dan 16 bulan dengan permintaan melebihi pasokan lebih dari tiga kali.

Sementara saham Hong Kong rally 3,24 persen karena data China, Tokyo naik 1,05 persen, Sydney melonjak 1,65 persen dan Seoul naik 1,48 persen. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012