Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menerima kunjungan delegasi Menteri Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina Bisera Turkovic, untuk membahas peluang kerja sama antara kedua negara.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, Fadli mengatakan kunjungan Bisera juga didampingi Duta Besar Bosnia untuk Republik Indonesia Mehmed Halilović.

"Kedatangan Menlu Bisera untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan Bosnia. Seperti kita tahu bahwa hubungan Indonesia dengan Yugoslavia dulu sangat dekat, sama-sama pendiri gerakan non-blok kemudian negara itu terpecah menjadi Serbia, Bosnia dan beberapa negara lainnya," jelasnya.

Sebagai sesama negara pendiri Gerakan Non-Blok, Fadli menuturkan Indonesia dan Bosnia dan Herzegovina memiliki ragam kesamaan dan kedekatan secara historis. Salah satunya adalah Masjid terbesar di Sarajevo yaitu Masjid Istiqlal Sarajevo yang biasa disebut juga Masjid Indonesia.

Baca juga: RI tandatangani MoU Konsultasi Politik dengan Bosnia dan Herzegovina

Baca juga: Luhut bertemu Menlu Bosnia-Herzegovina bahas peluang investasi


Masjid Istiqlal Sarajevo merupakan hadiah dari Pemerintah dan Bangsa Indonesia untuk kaum Muslim Bosnia ketika terjadi perang etnis yang melanda Bosnia dan Herzegovina pascabubarnya Yugoslavia.

"Masyarakat Indonesia waktu itu membangun sebuah masjid yang dinamakan Masjid Istiqlal sama dengan Masjid Istiqlal yang ada di Jakarta, tapi tentu lebih kecil, namun itu merupakan bagian dari perhatian dan kedekatan Indonesia dengan Bosnia," jelas Fadli.

Dalam kesempatan itu, Fadli dan Bisera saling bertukar pandangan mengenai stabilitas kawasan di Eropa serta sektor potensial untuk kedua negara dapat bekerja sama. Mengingat angka statistik perdagangan Indonesia dan Bosnia dan Herzegovina yang terbilang masih rendah.

Keduanya sepakat untuk meningkatkan kemitraan dalam politik dan sosial budaya dan sektor ekonomi. Fadli juga mendorong untuk mengintensifkan kontak business to business dan people - to - people contact terutama melalui pariwisata, hubungan perdagangan dan antar-parlemen.

"Kita juga perlu lebih banyak mempromosikan pariwisata Indonesia sehingga bisa mendapatkan turis yang lebih banyak lagi dari Bosnia," tuturnya.

Fadli menekankan bahwa hubungan bilateral kedua negara dilandasi oleh nilai-nilai bersama yang kuat, salah satunya adalah memajukan dialog dan dukungan terhadap pendekatan multilateral dalam berbagai penyelesaian masalah.

"Dalam hubungan multilateral, Bosnia banyak mendukung kita dan kita juga sama, mendukung Bosnia. Hubungan antar-parlemen juga sangat baik. Karena itu, kita akan terus memperkuat hubungan yang sudah terjalin," ujar Fadli.

Sebelumnya dalam rangkaian Kunjungan Kerja ke Indonesia, Menteri Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina telah bertemu dengan Menlu RI Retno Marsudi pada Jumat (10/6). Keduanya melakukan penandatangan MoU terkait konsultasi politik antara Indonesia dan Bosnia Herzegovina.

MoU tersebut akan menjadi landasan yang kuat untuk semakin memperdalam hubungan bilateral kedua negara yang telah dijaga selama lebih dari tiga dekade.

Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022