Washington (ANTARA News/AFP) - Utusan Amerika Serikat untuk membahas pasca-perang Afghanistan akan melakukan perjalanan tak terjadwal ke New Delhi setelah Pakistan, pesaingan India, menolak kunjungannya, kata pejabat pada Rabu.

Pejabat Amerika Serikat menyatakan Pakistan memberitahu mereka bahwa negara itu tidak mau menerima utusan khusus Marc Grossman sampai Islamabad menyelesaikan kajian tentang kelanjutan hubungan dengan Washington, yang terpuruk ke titik terendah dalam beberapa bulan belakangan.

Departemen Luar Negeri menyatakan Grossman ke India pada Jumat, yang dukungannya untuk Afghanistan dan Presiden Hamid Karzai sangat dibenci banyak pihak di Pakistan, yang menuduh New Delhi mencoba menggunakan masalah itu untuk menentang Islamabad.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland menyatakan Amerika Serikat tidak mengirim pesan apa pun ke Pakistan melalui perjalanan Grossman ke India dan menegaskan bahwa ia ingin mengunjungi negara itu.

"Kami menjelaskan bahwa kami akan menyambut persinggahan Duta Besar Grossman di Islamabad pada perjalanan itu," katanya kepada wartawan.

"Pakistan berusaha keras membahas hubungan kami. Mereka minta kami memberi waktu untuk itu. Jadi, ia tidak akan sana dalam perjalanan tersebut," katanya.

Nuland menyatakan Amerika Serikat menyambut upaya India, yang memberikan lebih dari dua miliar dolar (sekitar 18 triliun rupiah) dalam bantuan ke Afghanistan dan berencana berperan lebih besar dalam pelatihan tentara dan pasukan keamanan Afghanistan.

"Kami percaya bahwa India memiliki peran dalam mendukung demokrasi dan masa depan cerah Afghanistan," katanya.

Pakistan meninjau hubungan dengan Washington di tengah penurunan tajam hubungan keduanya, terutama setelah pasukan Amerika Serikat membunuh Osama bin Ladin dalam serangan sepihak di kota garnisun Abbottabad pada 2011.

Islamabad menuntut permintaan maaf dan membekukan kerjasama sesudah serangan udara persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO di dekat perbatasan Afghanistan pada 26 November menewaskan 24 tentara Pakistan.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyuarakan penyesalan, tapi tidak mengungkapkan permintaan maaf penuh.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton pada pekan lalu menyatakan Grossman akan membahas rujuk di Afghanistan dan berbicara dengan Presiden Karzai tentang pemulai-kembalian pembicaraan awal dengan Taliban.

Amerika Serikat akan menarik sebagian besar pasukannya dari Afghanistan pada 2014, mengakhiri lebih dari satu dasawarsa perang. Tapi, banyak pejabat Amerika Serikat memiliki keprihatinan mendalam tentang peran Pakistan, meyakini badan sandinya berhubungan dengan pejuang di Afghanistan.

Setelah New Delhi, Grossman ke Afghanistan pada Sabtu untuk mengadakan pembicaraan dengan Karzai. Ia juga mengunjungi Qatar, Arab Saudi, Turki dan Keamiran Arab Bersatu dalam perjalanan hampir dua pekan.

Peningkatan ketegangan dengan Pakistan mengancam kemunduran usaha perdamaian di Afghanistan, tetangganya.

Kerjasama Pakistan dianggap penting, karena sejarah panjang hubungannya dengan kelompok pejuang, untuk membujuk Taliban bergabung dalam perundingan.

Hubungan Washington dengan Islamabad rusak parah pada Januari 2011 akibat pembunuhan dua warga Pakistan oleh kontraktor badan sandi Amerika Serikat CIA.

Amerika Serikat kian membuat marah dan mempermalukan tentara kuat Pakistan pada Mei dengan serangan sepihak pasukan khusus, yang menewaskan pemimpin Alqaida Osama bin Laden.

Pakistan menyatakan serangan itu, yang tidak diberitahukan, adalah pelanggaran terhadap kedaulatannya.

(Uu.B002/M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012