Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menyarankan pemerintah agar berfokus mengoptimalkan cakupan vaksinasi penguat (booster) bagi seluruh masyarakat guna mengantisipasi penyebaran dan dampak varian baru virus COVID-19, yakni subvarian Omicron BA.4.

Menurut Muhaimin, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, optimalisasi vaksinasi penguat oleh pemerintah lebih dibutuhkan untuk mencegah penyebaran dan dampak varian baru COVID-19 yang terkonfirmasi di Jakarta itu daripada melakukan pengetatan pembatasan aktivitas masyarakat.

Baca juga: Vaksinasi penuhi suatu kekebalan hadapi subvarian BA.4 dan BA.5

"Saya kira pengetatan belum dibutuhkan untuk saat ini. Sebaiknya, pemerintah fokus vaksinasi, khususnya bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi ketiga atau penguat. Nah, ini nyatanya belum sampai targetkan," ujar dia.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, data klinis yang ada selama ini menyebutkan bahwa gejala COVID-19 yang lebih berat justru banyak dialami oleh masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi penguat.

Oleh karena itu, Muhaimin menilai optimalisasi vaksinasi penguat bernilai penting untuk dilakukan guna mengantisipasi dampak dari varian BA.4.

"Memang jumlah vaksinasi pertama dan kedua kita sudah melebihi target yang telah ditetapkan, yakni 200 juta vaksinasi untuk vaksinasi pertama dan 168 juta untuk vaksinasi kedua. Akan tetapi, yang booster belum. Padahal secara klinis, mereka yang sudah booster lebih kuat imunnya," kata Muhaimin.

Di samping itu, Muhaimin juga meminta pemerintah untuk memantau penyebaran sekaligus memastikan varian baru tersebut tidak tersebar lebih luas. Apabila varian itu menyebar luas, ia memandang kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat pun diperlukan.

"Kalau nanti penyebaran virus semakin meluas, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat saya kira perlu. Namun sebelum itu terjadi, sebaiknya dicegah dari sekarang dengan booster," ujarnya.

Muhaimin juga mendorong pemerintah untuk menelusuri sumber penyebaran varian ini, apakah dari transmisi lokal atau disebabkan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Dengan demikian, lanjut dia, pemerintah dapat mengetahui sumber asal penyebaran varian BA.4 sehingga pencegahan terhadap meluasnya virus dapat lebih mudah dilakukan.

"Jangan lupa juga tracing (menelusuri) dan testing (menguji). Cari dari mana asal muasal varian baru ini bisa masuk ke Jakarta. Lalu penting juga treatment (perawatan) yang tepat untuk rangka memutus rantai penyebarannya," kata Muhaimin.

Baca juga: Kebijakan pada PPLN cukup untuk cegah varian baru COVID-19
Baca juga: Muhaimin "lirik" Sri Mulyani jadi cawapres untuk Pemilu 2024
Baca juga: Vespa World Days diharapkan dapat bangkitkan pariwisata Bali
Baca juga: Sopir angkot di Kabupaten Bandung dukung Prabowo-Gus Muhaimin

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022