Mekkah (ANTARA) - Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Mekkah Imran Saleh menyarankan kepada jamaah haji dengan komorbit (penyakit penyerta) jantung agar beristirahat saat sai dan tawaf.

"Metodenya istirahat, misalnya dari Safa ke Marwa satu putaran kita anjurkan jangan langsung jalan lagi, istirahat dua menit sambil berdoa untuk mengatur ritme jantung," kata Imran di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Mekkah, Kamis.

Dia mengatakan, bagi yang punya penyakit jantung sebaiknya tidak terlalu memforsir tenaga dalam beribadah. Begitu pula dengan yang punya penyakit paru kronis agar tidak memaksakan diri.

"Setiap putaran itu harus istirahat jadi memang akan lebih lama melakukan sai atau tawaf, maka perlu didampingi bisa oleh ketua regu atau rombongannya," katanya.

Baca juga: Bupati Mojokerto: Jamaah calon haji selalu pakai masker

Baca juga: Enam calon haji Maluku mutasi ke daerah lain


Selain itu, yang punya komorbit jantung dan paru kronis juga bisa menggunakan kursi roda atau skuter listrik yang disediakan di Masjidil Haram.

"Sebenarnya jamaah yang punya komorbit bisa bawa kursi roda dari Tanah Air," katanya.

Begitu juga saat melakukan tawaf, agar tidak berdesakan jamaah bisa mengambil area tawaf di lingkaran terluar, meski lebih jauh tapi lebih aman.

Karena itu saat melakukan tawaf juga perlu dengan metode istirahat, pada setiap putaran harus diselingi istirahat.*

Baca juga: Menag Yaqut pimpin delegasi Amirul Hajj 1443 H

Baca juga: Tim Kesehatan PPIH: Sejumlah calon haji punya riwayat hipertensi

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022