Jakarta (ANTARA) - Kantor Staf Presiden menyatakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Belitung mulai pulih, yang ditunjukkan dengan meningkatnya permintaan dan perluasan pasar untuk ekspor, yang berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja lokal.

Fakta tersebut, merupakan hasil pemantauan tim Kantor Staf Presiden, di beberapa sentra UMKM di kawasan Belitung, seperti sentra batik Sepiak dan HD Noto di Sijuk, serta galeri KUMKM di Tanjung Pandan Belitung.

Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Panutan Sulendrakusuma menyebut pertumbuhan pelaku UMKM di Belitung sebesar 8,6 persen, terhitung sejak sebelum pandemi COVID-19.

“Dari 19.507 pelaku usaha pada akhir 2019 menjadi 20.702 pada akhir Mei 2022,” kata Panutan dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Bangka Belitung ingin jadi pusat industri halal dunia

Panutan menegaskan pemulihan dan pertumbuhan UMKM Belitung saat ini tidak terlepas dari dukungan ekosistem, yakni melalui pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta pendampingan dari kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, terkait proses perizinan melalui online single submission, pendaftaran produk halal, dan pengurusan NPWP.

“Kami lihat pelaku UMKM di sini juga mendapatkan pendampingan soal pemasaran baik online maupun offline. Langkah-langkah ini cukup memadai untuk mengakselerasi pemulihan UMKM,” tegasnya.

Panutan mengungkapkan, pemulihan ekonomi nasional pada sektor UMKM menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo. Jumlah UMKM yang mencapai 64,19 juta, berkontribusi terhadap PDB sebesar 61,97 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun pada 2020.

Untuk menjaga keberlangsungan UMKM saat pandemi, pemerintah melalui Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor 2/2021 tentang pedoman penyaluran bantuan pemerintah bagi pelaku usaha mikro, telah menyalurkan dana bantuan dan subsidi, seperti subsidi Bunga pinjaman dan Imbal Jasa Penjamin (IJP).

Baca juga: Wapres: Bangka Belitung contoh destinasi wisata ranah muslim dunia

“Data dari Menteri Keuangan, realisasi dana PEN untuk UMKM sampai pertengahan Mei 2022 sebesar Rp8,14 triliun. Yakni berupa subsidi Bunga dan IJP. KSP sejak awal terlibat dan ikut mengawal pemulihan UMKM," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Panutan juga meyakini pemulihan dan pertumbuhan UMKM di Belitung akan berjalan cepat, terlebih pada September 2022, saat Belitung menjadi tuan rumah gelaran Development Working Group (DWG) G20.

“Penyelenggaraan event G20 di Belitung kiranya dapat menjadi momentum tidak hanya untuk menunjukkan kesiapan, harkat dan martabat provinsi Bangka Belitung dan Indonesia, Tapi juga dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan produk-produk UMKM khas Belitung,” jelasnya.

Baca juga: Pemkab Belitung Timur siapkan paket wisata khusus delegasi G20

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022