Mekkah (ANTARA) - Abustan Suddin, calon haji Embarkasi Ujung Pandang (UPG 3) membutuhkan waktu sekitar 54 jam dari kampung halamannya di Kecamatan Bengo Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan hingga sampai ke Mekkah untuk menunaikan haji.

Ditemui di Mekkah, Senin, Abustin bersama istri Yusriati Pale bersiap untuk melaksanakan umrah wajib ke Masjidil Haram.

"Sebenarnya kita lelah tapi tentunya akan terhapus melihat Masjidil Haram melihat Kakbah, juga tawaf. sepertinya rasa lelah itu hilang, tidak sabar lagi untuk ke sana," kata Abustan.

Bapak tiga anak itu meninggalkan rumahnya pada Sabtu (18/6) pukul 06.00 Waktu Indonesia Bagian Tengah (Wita) menempuh waktu sekitar 1,5 jam ke Watampone, ibukota Kabupaten Bone.

Setiba di Watampone ia menanti untuk diberangkatkan ke Makassar, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Butuh waktu sekitar lima jam lebih mulai dari berangkat pukul 12.00.

Baca juga: PPIH: Jamaah haji Aceh dalam kondisi sehat di Arab Saudi

Baru sekitar pukul 19.00 Wita, pasangan suami istri dan rombongan jamaah calon haji dari daerah yang sama masuk ke asrama haji di Makassar dan bermalam disana.

Esok harinya, Minggu (19/6) sekira pukul 19.00 Wita, rombongan calon haji kloter 3 tersebut diterbangkan dari Bandara Sultan Hasanuddin untuk terbang ke Jeddah.

Pesawat yang ditumpangi jamaah calon haji sempat singgah di Bandara Kualanamu Medan untuk mengisi bahan bakar sebelum mendarat di Jeddah Senin dini hari.

Melewati berbagai proses imigrasi dan menempuh perjalanan dari Jeddah ke pemondokan di Mekkah sekitar satu jam, rombongan baru tiba sekitar pukul 07.30 Waktu Arab Saudi (WAS) yang empat jam lebih lambat dari waktu di Tanah Air.

Baca juga: Jamaah yang datang lewat Jeddah melaksanakan umrah setiba di Mekkah

Pria berprofesi tani itu tidak muluk dalam menjaga kesehatan agar tetap bugar meski menempuh perjalanan panjang.

Ia mengikuti saran dokter agar rajin minum vitamin dan tidak lupa juga banyak minum air putih. Namun yang utama menurut dia adalah tak lupa memanjatkan doa kepada Allah SWT agar selalu diberikan kesehatan.

"Mudah+mudahan saya bersama istri diberi kesehatan supaya bisa melaksanakan ibadah dengan baik sampai pulang ke Tanah Air. Begitu juga dengan keluarga di kampung halaman semua sehat-sehat dan doakan kami di sini," katanya.


Rindu Anak

Yusriati, sang istri mengaku sangat merindukan anak-anaknya. Terlebih lagi dia harus meninggalkan si kecil yang masih berusia delapan tahun di bawah asuhan kakak lelakinya.

"Anak ku kasihan menangis saat ditinggalkan. Bagaimana mau ditinggalkan anak-anakku masih kecil, kakaknya laki-laki tidak tahu masak," ujar Yusriati dengan logat timurnya.

Namun dengan sabar Yusriati memberi pengertian kepada anaknya bahwa naik haji tahun ini bersama sang suami adalah kesempatan dari Allah SWT kepada mereka berdua.

"Alhamdulillah ada adik, tantenya yang bantu menjaga. Sampai di sini saya hubungi ipar saya bahwa kami sudah sampai di Tanah Suci," katanya.

Baca juga: Melihat Kakbah di Museum

Ia mengingat pesan si anak bungsunya untuk bawakan air zamzam dan coklat sebagai oleh-oleh.

Abustin dan Yusriati, keduanya menunggu 13 tahun untuk bisa berhaji, menabung sedikit demi sedikit sejak 2009 dan tertunda lagi akibat pandemi COVID-19, akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci.

Keduanya sempat kecewa karena keberangkatan mereka sebelumnya tertunda akibat COVID-19.

"Kecewa sekali, ya Allah kenapa harus seperti ini," ungkap Abustin.

Baca juga: Bupati Bone Bolango apresiasi pembangunan gedung IPHI

Namun akhirnya mereka bisa lega ketika pemerintah Indonesia memberangkatkan jamaah haji kembali ke Tanah Suci seiring melandainya pandemi.

"Terharu sekali, masya Allah karena ijin Allah akhirnya bisa tiba disini, karena pandemi sudah berakhir dan bisa beribadah lagi," katanya.

Abustin dan istri termasuk jamaah haji gelombang kedua yang berangkat dari Tanah Air langsung ke Mekkah via Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

Mereka tergabung dalam Embarkasi UPG 3 bersama 393 jamaah calon haji lainnya yang menempati hotel di sektor 3 Syisyah, Mekkah.

Baca juga: 10 kloter jamaah tiba di Jeddah pada Senin

Jamaah haji gelombang kedua mulai berangkat dari Tanah Air pada Minggu (19/6) sedangkan gelombang pertama melalui Madinah dan saat ini sebagian sudah bergerak ke Mekkah.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama tercatat jamaah yang sudah diberangkatkan dari Tanah Air sebanyak 52.822 orang dari 131 kloter dan yang sudah tiba di Tanah Suci sebanyak 51.025 orang dari 129 kloter.

Sebelumnya Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Mukhammad Khanif mengatakan petugas siap melayani para tamu Allah agar mereka bisa menjalankan ibadah haji dengan baik.

"Sudah kita siapkan semua fasilitas termasuk layanan untuk pengantaran jamaah untuk umrah wajib," tambah Khanif.

Baca juga: Kemarin jamaah haji dapat kemudahan, cakupan vaksinasi penguat naik

Setibanya di Mekkah, jamaah akan menuju hotel dan beristirahat sebentar selanjutnya melaksanakan umrah wajib atau tawaf qudum.

Khanif mengatakan, seperti sebelumnya, kedatangan perdana jamaah haji akan disambut oleh maktab dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Tahun ini merupakan tahun pertama pelaksanaan haji di masa pandemi setelah dua tahun pemerintah Indonesia tidak memberangkatkan jamaah haji karena Arab Saudi menutup pintu bagi jamaah luar negeri untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Pemerintah Arab Saudi menetapkan kuota haji Indonesia pada 1443H/2022M sebanyak 100.051 berkurang setengahnya karena saat ini masih dalam masa pandemi.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022