Bandung (ANTARA) -
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan masyarakat tidak perlu terlalu panik merespons kenaikan kasus, sebab Kementerian Kesehatan RI mencatat masyarakat sudah memiliki tingkat kekebalan tinggi melalui vaksinasi, yakni di atas 99 persen.
 
"COVID-19 ini, iya, naik, tapi tidak terlalu dikhawatirkan karena kita punya kekebalan se-Indonesia itu sudah naik hampir di atas 99,99 persen," ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa
 
Kasus penularan COVID-19 di Jawa Barat naik seiring kemunculan subvarian omicron BA.4 dan BA.5.
 
Namun begitu, Kang Emil, sapaan akrabnya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada khususnya ketika beraktivitas di dalam ruangan agar selalu memakai masker dan menjaga jarak. Masyarakat yang belum divaksin juga sangat disarankan segera mengunjungi sentra vaksinasi COVID-19.

Baca juga: Sebanyak 10,9 juta warga Jabar telah divaksin COVID-19 penguat

Baca juga: Gubernur Jabar : Pengaruh mudik pada COVID-19 terlihat dalam 14 hari
 
"Kalau indoor sesuai arahan pakai masker, kalau outdoor boleh tidak pakai masker tapi mengatur jarak dan selalu waspada," kata Kang Emil.
 
Sejauh ini diketahui tingkat keterisian rumah sakit oleh pasien COVID-19 di Jabar di angka 0,7 persen.
 
"Naik sedikit, per hari ini melaporkan 0,7 persen," kata Kang Emil.
 
Ia memastikan selama okupansi rumah sakit masih aman dan terkendali, Pemda Provinsi Jawa Barat akan fokus pada penegakan protokol kesehatan.
 
"Selama okupansi di rumah sakit masih aman kita fokus pada prokes saja," ujarnya
 
Peningkatan layanan Pikobar
 
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan, lewat Pikobar Fitur Vaksinasi, kini warga bisa mengetahui informasi kegiatan vaksin sesuai jadwal, lokasi, usia, serta jenis vaksinasi sesuai kebutuhan.
 
Pikobar Vaksinasi versi terbaru telah dirilis sejak Maret lalu sebagai upaya untuk menghadirkan kanal informasi yang lebih ramah pengguna.
 
“Teman-teman di Jabar Digital Service sudah lakukan usability testing dan rancang desain wajah Pikobar Vaksinasi terbaru untuk membantu warga Jabar mendapatkan jadwal dan lokasi vaksinasi, satu pintu," katanya.

Sekarang pengguna Pikobar dari lansia sampai yang muda bisa melihat sendiri info vaksinasi yang ingin ditampilkan sesuai kebutuhan. "Mudah-mudahan bisa meningkatkan imunitas warga dari sebaran subvarian baru corona,” ujar Dewi.
 
Sementara itu, Pikobar Isoman versi terbaru juga dirilis untuk mendukung fasilitas kesehatan selama isoman. Menurut Dewi, pengguna kini bisa langsung mengajukan permohonan vitamin tanpa perlu melakukan telekonsultasi dokter terlebih dulu dan paket obat-vitamin bisa sampai dalam 1-2 hari saja.
 
“Bagi warga yang tertular COVID-19 dan harus isolasi, kami juga sediakan tiga layanan gratis lewat Pikobar Isoman, konsultasi dokter, permohonan vitamin, dan layanan oksigen," ujarnya.

 Warga yang membutuhkan vitamin tak perlu melakukan telekonsultasi, sedangkan yang perlu obat, bisa langsung berkonsultasi dengan dokter Pikobar untuk mendapatkan resep. "Semuanya gratis, warga bisa lacak progres permohonan ini dan semua kami antar langsung ke rumah dalam satu sampai dua hari saja,” kata Dewi.
 
Hingga kini, Pikobar telah merilis lebih dari 500 publikasi vaksinasi setiap bulan. Tak hanya itu, lewat Pikobar Isoman, sebanyak 4.026 paket obat dan vitamin telah diterima oleh warga Jabar yang sedang isoman, dan 3.921 pengguna telah menggunakan layanan telekonsultasi dokter.
 
Informasi layanan kesehatan selama isoman dan vaksinasi dapat diakses melalui aplikasi dan portal Pikobar https://pikobar.jabarprov.go.id/. Tim Jabar Digital Service turut merilis video tutorial Pikobar Isoman untuk mudahkan warga mengakses ragam tahapan permohonan fasilitas kesehatan isoman lewat kanal sosial media Jabar Digital Service @jabardigitalservice.
   

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022