Resiliensi berkelanjuta dicapai dengan membangun resiliens terhadap potensi bencana
Jakarta (ANTARA) - Indonesia mengajak negara-negara ASEAN untuk mengarusutamakan Bali Agenda for Resilience, sebagai tindak lanjut dari Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7, di kawasan regional guna membangun resiliensi berkelanjutan.

Ajakan ini disampaikan Direktur Pengembangan Strategi BNPB Agus Wibowo dalam ASEAN Committee for Disaster Management (ACDM) ke-40, dengan harapan negara-negara ASEAN mengusung Agenda Bali untuk Resiliensi (BAR) dalam forum internasional berikutnya, seperti High-Level Political Forum on Sustainable Development di New York dan Asia-Pacific Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction.

“Bagi Indonesia, ini merupakan perhatian khusus untuk menyiapkan dan menindaklanjuti BAR serta visi resiliensi berkelanjutan dalam dokumen negara, kertas posisi dan pernyataan resmi pada forum internasional tersebut,” ujar Agus yang juga Ketua Delegasi Indonesia pada ACDM, dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu.

Agus menambahkan, hal ini juga menjadi perhatian khusus untuk mengajak berbagai pihak, khususnya mitra non-pemerintah dalam pengarusutamaan Bali Agenda untuk Resiliensi dan resiliensi berkelanjutan dalam berbagai forum dalam negeri.

Baca juga: Indonesia sampaikan tujuh rekomendasi Agenda Bali untuk Resiliensi

Baca juga: Indonesia arusutamakan agenda Bali untuk resiliensi di G20-ASEAN 2023


Sementara itu, Agus menggarisbawahi pernyataan Presiden Joko Widodo dalam pembukaan GPDRR ke-17. Presiden sendiri menawarkan kepada komunitas internasional mengenai konsep resiliensi berkelanjutan untuk menyikapi risiko.

“Resiliensi berkelanjutan dapat dicapai dengan penguatan kesiapsiagaan budaya serta kelembagaan yang partisipatif responsive dan adaptif,” ujarnya.

Hal tersebut harus diinvestasikan oleh setiap negara dalam sains, teknologi dan inovasi, termasuk memastikan akses anggaran dan transfer teknologi.

“Resiliensi berkelanjutan juga dapat dicapai dengan membangun resiliens terhadap potensi bencana, perubahan iklim dan infrastruktur,” ujar dia menambahkan.

Menurutnya, upaya resiliensi ini perlu komitmen bersama pada tingkat lokal, nasional dan global.

Pada kesempatan itu, Indonesia mengucapkan terima kasih kepada negara-negara ASEAN yang telah berpartisipasi selama GPDRR ke-7. Agus berharap hasil GPDRR dapat menjadi masukan untuk ACDM dalam menyusun dan melaksanakan program-program kerja.

Baca juga: GPDRR 2022 ditutup dengan Agenda Bali untuk Ketahanan Bencana

Baca juga: China dukung agenda G20 Indonesia hindari isu Rusia-Ukraina

 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022