Jakarta (ANTARA News) – Pemprov DKI berupaya melakukan revitalisasi dan regulasi untuk meningkatkan daya saing pasar trandisional agar mampu bersaing dengan pasar modern dan minimarket di Jakarta.

"Pemprov DKI melalui PD pasar Jaya menargetkan penyelesaian renovasi sebanyak 26 pasar tradisional pada tahun 2012," kata Humas PD Pasar Jaya, Yohanes Daramonsidi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, peremajaan dan revitalisasi pasar tradisional diharapkan bisa menambah daya saing pasar tradisional terhadap pasar modern. "Secara keseluruhan sejak 2009-2011 sudah ada 26 pasar tradisional di Jakarta yang diremajakan," ujarnya.

Yohanes menegaskan, perkembangan pasar modern dan juga minimarket di Jakarta sangat pesat. Semuanya tumbuh di sekitar pasar tradisional sehingga menggeser pasar tradisional. "Dengan revitalisasi dan peremajaan, penampilan pasar tradisional bisa diubah lebih bersih dan nyaman sehingga menarik lebih bayak orang untuk datang dan berbelanja," tegasnya.

Menurut dia, anggaran yang disediakan Pemprov DKI untuk perbaikan setiap pasar bervariasi antara Rp9 miliar hingga Rp 270 miliar. "Ambil contoh perbaikan Pasar Lenteng Agung,  Jakarta Selatan, yang menelan biaya Rp16 miliar. Pasar Cidodol mengahbiskan biaya Rp9,8 miliar karena bangunannya hanya satu lantai, sementara perbaikan Pasar Melawai Blok M mencapai Rp720 miliar karena bangunannya ada delapan lantai," katanya.

Berdasarkan inventarisasi PD Pasar Jaya tahun 2009, ada 97 unit pasar tradisional yang kondisinya kurang layak dan perlu peremajaan atau rehabilitasi. Jika target perbaikan 26 pasar tradisional selesai tahun 2012, maka sebanyak 45 pasar tradisional lain akan menyusul untuk diperbaiki sepanjang 2013-2014.

Yohanes mengakui telah menempuh sejumlah terobosan untuk melakukan perbaikan pasar tradisional di DKI termasuk melakukan spesifikasi pasar seperti pasar batu akik, pasar obat atau pasar tekstil.

"Spesifikasi pasar ini bukan tidak mungkin akan menarik minat investor swasta ikut terjun dengan konsep yang berbeda. Apalagi, pihak swasta memang terus mencari peluang untuk mengembangkan usaha mereka," katanya.

Melihat kenyataan itu, Ketua Majelis Pertimbangan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) DPW DKI Jakarta Hasan Basri menyambut baik langkah yang tengah dilakukan oleh pemprov. Pasalnya, selama ini keberadaan pasar modern telah menyebabkan merosotnya jumlah pedagang di pasar tradisional.

"Banyak pedagang yang tidak kuat lebih memilih untuk tidak berdagang kembali, Bayangkan sepuluh tahun lalu, ada sekitar 120.000 pedagang pasar tradisional. Adapun saat ini hanya adas ekitar 80.000 orang pedagang saja," kata Hasan.

Revitalisasi pasar tradisonal yang tengah dikerjakan Pemprov DKI, menurut Hasan juga harus diikuti dengan regulasi dan pengawasan yang ketat implementasi di lapangan. Sehingga kisah sukses pasar tradisional yang terbukti berhasil lolos dari krisis pada 1998 lalu bisa kembali menjadi penompang perekonomian Indonesia.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012