Jakarta (ANTARA) - Samsung Innovation Campus (SIC), inisiatif Corporate Citizenship dari Samsung memberikan pelatihan coding kepada 1.000 siswa lewat program Student Coding & Innovation Training angkatan ketiga 2021/2022 dalam rangka mencetak talenta digital di Tanah Air.

"Program SIC adalah komitmen perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan kesuksesan inovasi yang menjadi tantangan sistem pendidikan Indonesia dan mencetak talenta-talenta digital yang dibutuhkan industri," Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia dalam siaran pers pada Kamis.

Program ini juga dirancang untuk membantu siswa di sekolah vokasi, menumbuhkan rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan di era Industri 4.0 dan mendapatkan bekal keahlian digital yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini," kata Ennita Pramono.

Baca juga: Menparekraf: Indonesia butuh talenta digital dorong perekonomian

Baca juga: Kurangnya SDM jadi tantangan transformasi digital


Pelatihan dibagi menjadi 250 tim yang lolos ke tahap dua SIC Batch 3 2021/2022, di mana ada 360 siswa berasal dari MA/MAK dan 640 siswa dari SMK yang sudah menjadi partner Samsung dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pelatihan menekankan pengembangan keterampilan siswa sekolah vokasi dalam hal problem solving dan merumuskan solusi atas masalah sosial dan lingkungan yang ada, serta dasar-dasar pemrograman Python yang populer.

Indonesia diperkirakan akan membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital hingga tahun 2030 dalam mempersiapkan Industri 4.0. Artinya, ada kebutuhan 600 ribu talenta digital per tahun. Sementara itu, Indonesia menempati peringkat 87 dari 132 negara dalam Global Innovation Index 2021 yang menandakan Indonesia masih perlu terus mendorong bertumbuhnya inovasi.

Melihat kebutuhan itu, Samsung melalui SIC menggelar tiga tahapan program, diantaranya Pelatihan Guru (Program Training of Trainers), Pelatihan Coding & Inovasi, dan pelatihan IoT Pengembangan Produk.

Program Coding & Innovation Training menantang para siswa untuk mengembangkan soft skill dan menemukan ide-ide solusi untuk memecahkan masalah di komunitas atau lingkungan sekitar mereka.

Dari survei yang dilakukan terhadap siswa, 68,6 persen siswa berpartisipasi dalam program SIC karena tertarik untuk mempelajari coding, programming, IoT, dan AI. Para siswa juga merasakan peningkatan keterampilan setelah training. Sebanyak 55,8 persen mengatakan keterampilan Design Thinking-nya meningkat dan 52,9 persen mengalami peningkatan keterampilan Python dasar.

Sebanyak 44 persen mengatakan kemampuan pitching mereka jadi lebih baik. Berbagai ide mengenai solusi teknologi praktis mereka cetuskan, mulai dari teknologi regulator pendeteksi kebocoran gas, penyortir buah yang canggih, sampai dengan pendeteksi level bumbu dapur dalam masakan.

Baca juga: Samsung Innovation Campus kembali gelar "Training of Trainers"

Baca juga: Tokopedia Care diresmikan di Yogyakarta perkuat layanan bagi konsumen

Baca juga: Talenta digital harus tetap humanis dalam manfaatkan digitalisasi

 

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022