Zurich (ANTARA) - Gelar doktor kehormatan yang diberikan oleh sebuah universitas di Swiss kepada mantan diktator Italia Benito Mussolini tidak akan dicabut meski penghargaan itu merupakan "kesalahan serius", kata sebuah komisi.

Universitas Lausanne (UNIL) memberi gelar doktor kepada pemimpin fasis pada 1937 itu karena "telah merencanakan dan mewujudkan sebuah organisasi sosial di tanah kelahirannya… yang meninggalkan bekas mendalam pada sejarah."

Universitas itu telah diminta oleh berbagai pihak untuk mencabut penghargaan kontroversial tersebut karena diberikan kepada seorang sekutu Adolf Hitler selama Perang Dunia Kedua.

Sebuah panel pakar yang ditugaskan untuk memeriksa kasus itu menyimpulkan bahwa keputusan memberikan gelar doktor "merupakan kesalahan serius dari otoritas-otoritas pendidikan dan politik" pada saat itu.

"Gelar ini merupakan legitimasi bagi rezim kejahatan dan ideologinya," kata mereka dalam laporan yang dirilis pada Jumat (24/6) .

Panel tersebut tidak merekomendasikan pencabutan gelar itu karena akan memberikan kesan yang salah bahwa keputusan awal untuk memberikannya dapat "dikoreksi hari ini".

Universitas itu mengatakan mencabut penghargaan bisa membuat para pengkritik percaya bahwa pihaknya ingin menghapus masa lalu.

"Ketimbang menyangkal atau menghapus episode ini, yang menjadi bagian dari sejarahnya, manajemen UNIL ingin menjadikannya sebagai peringatan permanen," kata universitas itu dalam pernyataan, Jumat.

Mussolini, yang pernah tinggal di Swiss pada 1902-1904, dieksekusi mati oleh kelompok partisan Italia pada April 1945.

Sumber: Reuters

Baca juga: Dubes Malta mundur usai membandingkan Merkel dengan Hitler

Baca juga: Berlusconi bandingkan dirinya dengan Mussolini

 

Far East Film Festival dibuka dengan film komedi romantis Italia-China

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022