Tindakan Putin telah menjadi inti dan hal dari mana Anda dapat menarik garis langsung ke semua kerentanan yang kita lihat di seluruh dunia dalam hal ketahanan pangan
Garmisch-Partenkirchen, Jerman (ANTARA) - Kelompok Tujuh (G7) negara demokrasi kaya akan berkomitmen hingga 5 miliar dolar AS untuk meningkatkan ketahanan pangan global, kata seorang pejabat senior AS, ketika kelompok itu menanggapi kekhawatiran di negara-negara berkembang tentang ancaman kelaparan yang dipicu oleh perang di Ukraina.

Pada hari terakhir KTT G7 di Jerman, pejabat tersebut mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menyediakan lebih dari setengah dari jumlah itu, yang akan digunakan untuk upaya memerangi kelaparan di 47 negara dan untuk mendanai organisasi regional.

G7 sedang berusaha untuk menggalang negara-negara berkembang, banyak yang memiliki hubungan dekat dengan Rusia, untuk menentang invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina, dan mengundang lima negara demokrasi berpenghasilan menengah dan rendah ke KTT untuk memenangkan mereka.

Beberapa negara berkembang, yang juga merupakan mantan korban kolonialisme barat, melihat keluhan Barat tentang Ukraina sebagai tindakan mementingkan diri sendiri dan lebih peduli pada dampak melonjaknya harga pangan pada populasi mereka.

Baca juga: KTT G7, Presiden Jokowi: Rakyat negara berkembang terancam kelaparan

Beberapa menyalahkan sanksi Barat, bukan invasi Rusia ke salah satu produsen biji-bijian terbesar di dunia dan blokade pelabuhannya, atas kekurangan tersebut.

"Tindakan Putin telah menjadi inti dan hal dari mana Anda dapat menarik garis langsung ke semua kerentanan yang kita lihat di seluruh dunia dalam hal ketahanan pangan," kata pejabat itu.

"Tindakannya telah mencekik produksi pangan dan pertanian dan telah menggunakan makanan sebagai senjata perang melalui penghancuran gudang pertanian, fasilitas pemrosesan ... dan blokade efektif pelabuhan Laut Hitam," tambahnya.

Sekitar 2 miliar dolar AS dari komitmen akan digunakan untuk intervensi kemanusiaan langsung, dengan 760 juta dolar AS lainnya untuk "bantuan pangan" guna "meningkatkan ketahanan dan produktivitas sistem pangan di seluruh dunia."

Secara terpisah, para pemimpin sepakat untuk mengambil pendekatan yang lebih terkoordinasi untuk menantang praktik "pendistorsi pasar" China dalam perdagangan global. Mereka juga berjanji untuk bekerja menghapus kerja paksa, termasuk kerja paksa yang didukung negara, dari rantai pasokan global.

Baca juga: G7 akan kumpulkan 600 miliar dolar lawan Proyek Sabuk dan Jalan China

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022