Kami bangga dapat bermitra dengan Mercy Corps Indonesia melalui program SEED 4 Women yang dapat membantu para pengusaha perempuan dalam memanfaatkan akses layanan keuangan berbasis teknologi digital untuk memajukan usahanya
Jakarta (ANTARA) - Citi Indonesia bekerja sama dengan Mercy Corps Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi pengusaha perempuan di Malang, khususnya dalam mengakses layanan keuangan berbasis digital melalui program SEED 4 Women.

Program ini diluncurkan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, CEO Citi Indonesia Batara Sianturi, dan Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia Ade Soekadis.

“Kami bangga dapat bermitra dengan Mercy Corps Indonesia melalui program SEED 4 Women yang dapat membantu para pengusaha perempuan dalam memanfaatkan akses layanan keuangan berbasis teknologi digital untuk memajukan usahanya," kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, hal ini juga sejalan dengan komitmen Citi untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat, serta berperan aktif dalam upaya kesetaraan gender.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan inklusi dan akses keuangan bagi pelaku usaha perempuan harus mendapat perhatian secara khusus.

"Kami tidak ingin UMKM hanya sekadar memenuhi kebutuhan rumah tangga atau hanya sebagai bumper ekonomi nasional. Pemerintah saat ini ingin menjadikan UMKM, khususnya yang dipimpin oleh perempuan, naik kelas," tutur Teten.

Dengan program tersebut, ia berharap masalah akses pembiayaan, masalah pemasaran, hingga pengembangan sumber daya manusia UMKM dapat dikolaborasikan.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia Ade Soekadis mengungkapkan setelah berhasil melaksanakan berbagai program kewirausahaan yang bersinggungan langsung dengan UMKM, Mercy Corps Indonesia dan Citi Indonesia melihat bahwa pelatihan dan pendampingan sangat dibutuhkan oleh UMKM.

"Terlebih dalam hal literasi keuangan untuk para pengusaha perempuan. Tujuannya adalah tidak hanya membekali bisnis milik perempuan ini dengan keterampilan dan pengetahuan untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk dapat berkembang di era serba digital seperti saat ini," kata Ade.

Oleh sebab itu, ia menegaskan pihaknya berupaya untuk terus mendorong UMKM, khususnya UMKM yang dipimpin oleh perempuan agar lebih memahami tentang literasi keuangan serta dapat menjangkau akses inklusi keuangan.

Baca juga: OJK : Inklusi keuangan semakin cepat pengaruh digitalisasi

Baca juga: Menkeu: Peningkatan inklusi keuangan perempuan kurangi kemiskinan

Baca juga: Inklusi keuangan bagian makroprudensial pendorong PEN

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022