Kami sudah memeriksa delapan kecamatan yang ada di Jakbar dan bebas dari penyakit mulut dan kuku
Jakarta (ANTARA) -
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Pemerintah Kota Jakarta Barat  memantau kesehatan hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha 2022 di tempat penjualan hewan kurban, Meruya Selatan.
 
"Kami sudah memeriksa delapan kecamatan yang ada di Jakbar dan bebas dari penyakit mulut dan kuku," kata Kepala Sudin KPKP Jakarta Barat Novy Christine Palit di Jakarta, Kamis.
 
Sebelum mendatangkan hewan kurban dari luar Jakarta, kata Novy, para pedagang diharuskan memiliki ijin pemasukan ternak.
 
"Beberapa hari lalu suku dinas sudah memeriksa dan mengecek langsung kesehatan sapi di sini" ujar pedagang sapi asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Mahmud di Jakarta.
 
Mahmud mengatakan sebanyak 51 ekor sapi yang dikirim dari Bima ke Jakarta Barat sudah melalui masa karantina dan dicek kesehatannya.
 
Ia mengatakan sapi  yang dijual untuk hewan kurban sehat, tidak lemas, dan selalu bergerak.
 
Mahmud sudah menjual 28 ekor sapi, dengan kisaran harga Rp20 juta hingga Rp35 juta per ekor.
 
Sementara itu, pedagang hewan kurban kambing di Meruya Selatan, Iwan Setiawan mengaku tak khawatir terkait wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda sejumlah ternak di Indonesia.
 
"PMK untuk kambing jarang, jadi saya tidak khawatir karena kambing di sini terlihat sehat juga" kata Iwan Setiawan.
 
Ia mengatakan saat ini sudah menjual 39 ekor dari 50 ekor kambing yang dimiliki.
 
Harga seekor kambing yang ditawarkan kisaran Rp3 juta hingga Rp5 juta.
 
"Udah tinggal dikit stoknya, lagi mengajukan penambahan pengiriman kambing yang berasal dari Bogor, Jawa Barat," ujarnya.
 
Iwan mengaku sudah tiga kali musim Lebaran Haji berjualan hewan kurban kambing.
 
Hewan kurban sapi dan kambing di Jakarta sudah memiliki surat kesehatan dan menjalani pemeriksaan langsung oleh dinas terkait.

Pewarta: Ulfa Jainita
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2022