Den Haag (ANTARA News) - Kepastian penyebab kematian mantan pemimpin Serbia Slobodan Milosevic akhirnya terkuak setelah Pengadilan Kejahatan Internasional yang berada di bawah payung PBB di Den Haag mengumumkan hasil otopsinya bahwa Milosevic meninggak karena serangan jantung. Milosevic, 64, ditemukan meninggal dunia pada Sabtu pagi di selnya beberapa bulan menjelang sidang perkaranya atas tuduhan melakukan kejahatan terhadap genosida, kemanusiaan serta peran sertanya yang cukup besar dalam perang Balkan di tahun 1990an. Penyebab kematian Milosevic adalah Myocardial Infaction yaitu tidak berfungsinya sebagian otot jantung yang menyebabkan berhentinya pemompaan darah dari dan atau keluar jantung sehingga kerja jantung terhenti demikian hasil autopsi yang dilakukan oleh para dokter Belanda yang disaksikan oleh ahli pathologi Serbia. Reuter melaporkan dalam kasus kematian Milosevic sejumlah tes lainnya harus dilakukan untuk dapat memastikan apakah kematiannya disebabkan oleh sesuatu hal yang alami atau kemungkinan akibat aksi bunuh diri, pihak PBB mengatakan hasil penelitian keseluruhan mungkin dapat diperoleh dalam waktu 2 hingga 3 hari mendatang. Milosevic, yang ditemukan tak bernyawa di dalam selnya dalam persidangannya yang dijadwalkan beberapa bulan mendatang akan menghadapi tuntutan hukuman penjara seumur hidup atas 66 kasus kejahatan yang dilakukannya. Pihak pengadilan internasional mengatakan, jenazah Milosevic akan diserahkan kepada keluarganya Senin ini namun belum jelas akan dibawa kemana mengingat istrinya kini menetap di Rusia dan juga mendapat ancaman akan ditangkap bila ia berada di Serbia tempat dimana Milosevic akan dimakamkan atau dikremasi. Milosevic naik ke puncak dunia politik setelah kekuatan terbesar pasca perang dunia II diktator Josip Broz Tito meninggal dunia tahun 1980. Ia terpilih menjadi presiden serbia pada tahun 1990 dan memerintah dengan "tangan besi" hingga ia digulingkan dari kekuasaan. Hanya sejumlah kecil masyarakat Serbia yang menangisi kematiannya pada saat dimana negara runtuhan Yugoslavia itu sedang berupaya kuat untuk menjadi anggota Uni Eropa, EU. Ketua hakim pengadilan Kejahatan Internasional Carla del Ponte mengatakan sebelumnya pada Ahad bahwa tidak tertutup kemungkinan Milosevic telah melakukan aksi bunuh diri dan kematiannya mempertegas pentingnya untuk menangkap penjahat perang lainnya yang merupakan tokoh-tokoh yang terlibat dalam perang Balkan yang berlangsung empat tahun itu. Del Ponte mengatakan, Milosevic berupaya untuk menghindari tanggung jawab kesalahannya berupa keterlibatannya yang dikatakan Del Ponte kemungkinan besar akan diputuskan "bersalah". Selanjutnya del Ponte mengatakan, kematian Milosevic adalah kematian kedua dalam sepekan bagi tahanan Pengadilan kejahatan Internasional Den Haag, mantan pemimpin Kroasia Milan Babic ditemukann tewas akibat bunuh diri Ahad pekan sebelumnya. Pengacara Milosevic, Zdenko Tomanovic mengatakan, kliennya kemungkinan diracun namun pihak Pengadilan Internasional Den Haag menolak permintaan agar autopsi dilakukan di Rusia yang menjadi sahabat dekat negara Yugoslavia dan yang kini menjadi tempat tinggal bagi istri, saudara laki-laki dan putra Milosevic.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006