Minyak sawit dapat ditemukan dalam semua produk turunan yang digunakan baik produk pangan, oleokimia, hingga bahan bakar,
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan PGRI dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan Palm Oil Edutalk di Makassar yang diikuti oleh kalangan guru, pelajar, dan mahasiswa untuk melawan kampanye negatif tentang kelapa sawit.

“Dunia pendidikan adalah dunia yang sangat strategis untuk kemudian menjembatani, bagaimana isu-isu negatif ini bisa kita minimalkan,” kata Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Selatan Prof. Hasnawi Haris dalam kegiatan Palm Oil Edutalk Sulawesi Selatan yang dikutip dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Hasnawi mendorong siswa/i serta mahasiswa untuk dapat menjadi Duta Sawit yang berperan penting dalam penyebaran informasi positif tentang kelapa sawit. Dia berharap siswa/i dan mahasiswa bisa memahami manfaat dan maslahat kelapa sawit secara luas.

Palm Oil Edutalk diselenggarakan dengan tema Kupas Tuntas Mitos dan Fakta tentang Kelapa Sawit yang diikuti siswa, dan mahasiswa dari 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Muhlis menyatakan dukungannya untuk melahirkan duta-duta sawit dalam dunia pendidikan di Provinsi Sulawesi Selatan. Langkah ini ditempuh guna menangkal isu-isu negatif yang diterima generasi muda, terlebih Provinsi Sulawesi Selatan juga merupakan salah satu sentra produsen sawit di Indonesia.

CSR Officer PT Sinarmas Agribusiness and Food Donni Indra yang juga hadir dalam acara tersebut memaparkan bahwa kelapa sawit merupakan komoditas yang semua morfologi tanamannya dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai guna dan bernilai ekonomi tinggi.

Donni mengatakan produk turunan kelapa sawit dapat ditemui dalam keseharian masyarakat tidak hanya pada produk minyak goreng.

"Minyak sawit dapat ditemukan dalam semua produk turunan yang digunakan baik produk pangan, oleokimia, hingga bahan bakar," katanya.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan demo pembuatan produk sabun dan lilin hias atau aromaterapi dari minyak goreng sawit bekas atau yang biasa disebut minyak jelantah dalam rangka memupuk jiwa kewirausahaan sekaligus memanfaatkan limbah.

Demo yang dipraktekkan oleh Tim dari LP2M Universitas Negeri Makassar Moh. Ahsan S. Mandra membutuhkan bahan-bahan lilin aromaterapi tersebut yaitu minyak jelantah, bubuk stearin (pengeras minyak) atau paraffin, krayon bekas untuk pewarna, essential oil (aromaterapi), benang katun (sumbu), gelas kaca (wadah), serta lidi atau tusuk gigi (penyangga sumbu).

Ahsan mengatakan bahwa minyak jelantah juga berpotensi dijadikan sebagai bahan baku biodiesel. "Bahkan, Jika minyak jelantah dikelola dengan baik maka dapat memenuhi 32 persen kebutuhan biodiesel nasional," katanya.

Turut hadir dalam acara ini praktisi kelapa sawit yaitu Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS Kabul Wijayanto, Bidang Sustainability Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Bandung Sahari, Kepala Divisi Komunikasi dan Media Sosial DPP APKASINDO Maria Goldameir Mektania, serta Bidang Komunikasi Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI) Catra De Thouars.

Baca juga: Kemenkeu: Sawit miliki peran strategis, sumbang 3,5 persen PDB

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022