Jakarta (ANTARA) - Perusahaan penyedia layanan laboratorium klinik, PT Persada Medika Utama, atau lebih dikenal sebagai Granostic Diagnostic Centre siap mengembangkan empat laboratorium baru di sejumlah kota di kawasan timur Indonesia dengan investasi mencapai Rp260 mililar.

Komisaris PT Persada Medika Utama, Adj Prof Hananiel Prakasya Widjaya mengatakan empat laboratorium baru akan dibangun di Bali, Sulawesi, Kalimantan yang tingkat akses kesehatan masyarakat relatif masih belum sebaik di Pulau Jawa.

"Nanti kita akan gabungkan layanan off line dan online di laboratorium baru kami, seperti telekonsultasi. Mengenai nilainya, satu laboratorium membutuhkan investasi sebesar Rp65 miliar,” kata Hananiel melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Dia mengharapkan perusahaan yang berpusat di Surabaya tersebut akan terus berkembang di masa depan, setelah membuka empat kantor cabang baru.

Sebelumnya pada Rabu (6/7) telah dilakukan penandatanganan kesepakatan pembelian saham terbatas atas Granostic oleh PT Bakti Energi Abadi (BENA). Penandatanganan dilakukan antara Direktur Utama PT Persada Medika Utama dr Agus Chairul Anab, Sp BS, dan Direktur PT Bakti Energi Abadi, Diana Widyastuti Tirtoatmojo.

Lewat kesepakatan pembelian saham ini, nantinya BENA akan menjadi pemilik 20 persen saham dari Granostic. Dikatakan, kesepakatan pembelian saham ini dijalin atas kesamaan visi untuk memberikan layanan kesehatan yang efisien dan merata kepada seluruh lapisan masyarakat di Tanah Air.

“Dengan semangat untuk memperluas cakupan layanan kesehatan bagi masyarakat, PT Persada Medika Utama menggandeng PT BENA untuk memperkuat jajaran pemegang sahamnya melalui penandatanganan Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat pada hari ini," kata Agus Chairul Anab.

Penandatangan kesepakatan juga dilakukan antara Granostic dan GC Labs, sebuah perusahaan penyedia layanan laboratorium prominen dari Korea Selatan.

Manager GC LABS Korea Selatan, Saeyoon kwon mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan pelatihan yang akan mampu mendukung kinerja dari Granostic, termasuk dari sisi kecepatan pemberian hasil analisa laboratorium kepada pasien.

Baca juga: Bahlil bahas upaya dorong peningkatan investasi di Papua Barat

Baca juga: Menteri Investasi dukung keberadaan jaringan 5G di Indonesia timur

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022