waspada adanya potensi cuaca buruk
Nagan Raya (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) hingga kini masih menjadi penyebab utama terjadinya cuaca buruk di wilayah pantai barat selatan Aceh.

“Cuaca buruk tersebut seperti angin kencang dan hujan lebat,” kata prakirawati Stasiun BMKG Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Aceh, Almira, Kamis.

Fenomena Madden Julian Oscillation atau MJO, kata dia, merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali, berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik.

Menurut Almira, fenomena MJO tersebut biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari lamanya.

Baca juga: Sejumlah daerah Sumsel diprakirakan alami kemarau Agustus-September
Baca juga: Waspada potensi hujan lebat akibat pengaruh MJO di fase awal La Nina

Apabila fenomena tersebut aktif di wilayah Indonesia, maka akan berdampak ke aktivitas konvektif yang ada di Indonesia yang dapat menyebabkan cuaca buruk.

Pihaknya memperkirakan faktor cuaca buruk di wilayah pantai barat selatan Aceh diperkirakan masih akan terjadi hingga Jumat (8/7) mendatang.

“Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir barat-selatan Aceh, diharapkan selalu waspada adanya potensi cuaca buruk ini,” katanya menambahkan.

Selain itu, kata dia, dampak dari fenomena MJO tersebut juga dapat menyebabkan terjadinya gelombang tinggi di laut dengan ketinggian mencapai empat hingga lima meter lebih, tuturnya.

Baca juga: BMKG sebut hujan deras disertai angin kencang akibat MJO

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022