Surabaya (ANTARA) - PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) mampu meningkatkan porsi penggunaan biomassa dalam program co-firing hingga enam persen pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton Unit 1 dan 2 yang turut memasok listrik ke Pulau Bali.

Direktur Operasi 1 PT PJB, Yossy Noval di Surabaya, Sabtu mengatakan, peningkatan ini merupakan upaya mendukung program strategis korporat Green Booster, dan menambah pasokan listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam mendukung KTT G20 pada November 2022 di Bali.

"PLTU Paiton Unit 1 dan 2 berkapasitas 2 x 400 MW, dan awalnya penggunaan biomassa dalam program co-firing hanya 5 persen, dan kini bisa mencapai enam persen," kata Yossy.

Ia mengaku bersyukur dengan peningkatan itu, karena semua peralatan beroperasi normal, dan SO2 serta NOx emisi dalam kondisi bagus di bawah batas nilai maksimum yang ditetapkan KLHK .

Baca juga: PLN: Uji coba biomassa cangkang pada PLTU capai 100 persen

"Kemarin kami juga sudah mencoba di PLTU Tembilahan hingga 100 persen co-firing biomassa cangkang sawit secara bertahap dari 25, 50, 75 hingga 100 persen dalam waktu 4 hari, hasilnya secara umum daya maksimum tercapai masih dalam batasan normal," katanya.

Uji coba peningkatan porsi biomassa dari 5 persen menjadi 6 persen pada PLTU Paiton unit 1 dan 2 dilaksanakan pada 5 dan 8 Juli 2022, dan dalam waktu dekat akan dilanjutkan dengan persentase lebih besar.

Ia berharap, uji coba peningkatan porsi co-firing bisa dilanjutkan pada peningkatan porsi biomassa yang lebih besar.

"Kami akan lakukan dalam waktu dekat, yakni dilanjutkan uji high co-firing rasio untuk PLTU Paiton 1 dan 2 hingga 30 persen biomassa," katanya.

Ia menjelaskan, biomassa termasuk carbon netral yang memiliki kadar sulfur yang lebih rendah dan kadar abu yang kecil, sehingga menurunkan emisi SOx dan lebih ramah lingkungan.

Ditambahkan, biomassa cangkang sawit yang akan menggantikan batu bara ini memiliki kelebihan dalam pembakaran yang lebih optimal, selain itu kadar abu yang dari hasil pembakaran lebih ramah lingkungan dan tidak mempengaruhi Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik.

Baca juga: PJB bangun 20 titik atap panel surya dukung pelaksanaan G20 di Bali

Sementara itu, hingga Juni 2022 PT PJB telah menghasilkan 114,065.87 MWH green energi yang berasal dari cofiring dan hingga Juni 2022 PJB telah sukses mengurangi CO2 sebesar 176,111.76 metrik Ton CO2 equivalent avoided.

PLTU Paiton 1-2 juga telah berhasil mengurangi CO2 sebesar 70,626.54 metrik Ton CO2

VP EBT Bioenergi PT PLN (Persero), Anita Puspita Sari yang juga mengunjungi secara langsung ke PLTU Paiton 1-2 di Probolinggo pada Jumat (8/7), turut menyampaikan harapan dan semangat PLN dalam mendorong energi bersih di Indonesia melalui Co-Firing.

"Program Co Firing adalah program transformasi green untuk mendukung energi transisi menuju net zero emisi pada 2060, dan yang paling memungkinkan dilaksanakan dengan cepat dan tidak memerlukan biaya investasi yang besar," katanya.

PT PJB optimis kenaikan porsi co-firing pada PLTU Paiton Unit 1 dan 2 akan berjalan lancar. Hal ini berdasarkan pengalaman PJB dalam meningkatkan co-firing di PLTU Tembilahan secara bertahap hingga 100 persen yang secara penuh akan menggantikan batu bara sebagai bahan bakarnya.

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022