Kami akan tetap bekerja keras dan kita lihat apa yang terjadi di dua balapan terakhir
Jakarta (ANTARA) - Sean Gelael dan kawan-kawan langsung fokus untuk menghadapi dua balapan ketahanan FIA World Endurance Championship (WEC) tersisa setelah gagal meraih hasil terbaik pada 6 Hours of Monza di Sirkuit Monza, Italia, Minggu (10/7) malam.

Pada balapan dalam momen 100 tahun balapan di Monza itu, Sean Gelael bersama Robin Frinjs dan Rene Rast yang tergabung dalam tim WRT #31 mengawali balapan dari posisi delapan, namun di tengah perjalanan ada kendala dan hanya finis di P12.

"Ini tentu hasil yang disayangkan. Kami akan tetap bekerja keras dan kita lihat apa yang terjadi di dua balapan terakhir," kata Sean Gelael dalam keterangan resmi yang diterima media di Jakarta, Senin.

Baca juga: Bamsoet pimpin dukungan untuk Sean Gelael di balapan Monza

Sesuai dengan jadwal, FIA World Endurance Championship (WEC) menyisakan dua laga yakni 6 Hours of Fuji di Jepang pada 11 September dan 8 Hours of Bahrain pada 12 November mendatang. Pada balapan tersebut, hasil terbaik langsung dicanangkan Sean Gelael dan kawan-kawan.

Sementara pada balapan kelas LMP2 di Monza, Sean Gelael menjadi pebalap pertama yang turun. Dari dua stint yang dilakukan, Sean menyerahkan kendali pada Rene Rast saat posisi lomba ada di P6. Walau Sean sempat menerima penalti berhenti di pjt selama 10 detik akibat status unsafe release pada pit stop pertama.

Setelah Rene, kemudi kemudian berpindah lagi ke Robin Frinjs yang masih ada di P6. Namun sebuah insiden yang dialami pebalap GTE-Am, Henrique Chaves membuat Safety Car masuk ke trek. Jarak pun menjadi dekat dan Frinjs memanfaatkan kondisi itu untuk menyusul satu per satu lawan sampai P3.

Berbekal kecepatan mobil dan Robin, jarak dari P3 ke P1 itu bisa dengan mudah terpangkas atau bahkan membuat kondisi terbalik. Artinya, Robin ada di depan. Namun selepas masuk pit, Robin terlihat melambat dan bahkan keluar trek. Dia pun masuk pit lagi. Ditemukanlah selang air ke radiator yang bocor sehingga membuat mesin mobil overheat.

Baca juga: Sean Gelael dkk awali balapan di Sirkuit Monza dari posisi delapan

Perbaikan pun dilakukan dan butuh waktu lama, sehingga ketika berhasil kembali melanjutkan lomba WRT #31 sudah tertinggal lebih dari 10 lap dari pebalap terdepan. Di bagian akhir, Sean memperlihatkan kelasnya dengan konsisten membuat lap time kompetitif walau kondisi mobil tak lagi prima.

"Kami punya kecepatan, itu tak diragukan lagi. Tapi dua hari ini membuat saya frustrasi karena gagal memaksimalkannya," kata Robin Frinjs.

"Balapan yang berat, tapi kami punya kans dan memang memburu kemenangan. Tim pun sudah bekerja dengan baik. Sangat disayangkan," tambah Rene Rast.

Balapan di Monza dimenangi oleh Realteam by WRT #41, di mana JOTA #38 finis sebagai runner-up dan bertahan di puncak klasemen LMP2.

Baca juga: Bos WRT minta Sean Gelael dkk fokus pada balapan ketahanan tersisa

Klasemen LMP2
1. JOTA #38 - 95 poin
2. United Autosportd #23 - 76 poin
3. Realteam by WRT # 41 - 68 poin
4. Prema Orlen #9 - 68 poin
5. WRT #31 - 53 poin

Baca juga: Team WRT #31 bertekad bangkit usai minim poin di Le Mans

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022