Mekkah (ANTARA) - Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengingatkan agar jamaah haji jangan lengah dengan kondisi kesehatan karena saat ini masih periode kritis (critical periode).

"Tidak boleh lengah walaupun presentase kematian menurun jauh, namun masih harus waspada karena haji belum selesai," kata Budi di Mekkah, Sabtu.

Baca juga: Pejabat Kementerian Agama berharap jamaah haji jadi penebar kebaikan

Dia mengatakan, critical periode mulai hari ke-22 sampai hari ke-57 operasional haji.

Sedangkan puncak critical periode terjadi pada fase Arafah, Muzdhalifah dan Mina (Armuzna) atau hari ke-36 sampai hari ke-42 masa operasional haji.

Baca juga: Menteri Agama imbau jamaah haji tetap menjaga kesehatan

Angka kematian haji tahun ini memang jauh lebih kecil dibanding lima tahun penyelenggaraan haji sebelumnya.

Tahun ini, dengan total jamaah haji 100.051, sampai dengan hari ke-43 operasional haji, ada 55 jamaah yang wafat.

Baca juga: Hati terbelah ketika harus meninggalkan Ka'bah

Sementara pada 2015 hingga hari operasional yang sama, ada 463 jamaah wafat. Sedangkan pada 2016, ada 224 jamaah wafat.

Selanjutnya angka kematian hingga hari ke-43 pada angka 390 di tahun 2017, pada 2018 sebanyak 206 dan 241 pada 2019.

Lebih lanjut Budi menegaskan, kewaspadaan petugas kesehatan tidak boleh berkurang meski puncak pelaksanaan ibadah haji telah selesai, sehingga tidak terjadi kekambuhan penyakit jamaah.

Baca juga: Kemenag Kalsel minta jamaah haji patuh prokes saat pemulangan
Baca juga: Bandara AP II siap sambut kepulangan jamaah haji mulai malam ini

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022