Akhirnya mereka akan mendapatkan vaksin booster
Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia menyambut baik hibah 75.000 dosis vaksin penguat jenis Sinopharm dari Yayasan BUMN untuk Indonesia bagi penyandang disabilitas, kepada pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan.

"Momen inilah yang ditunggu-tunggu oleh para penyandang disabilitas beserta support system-nya yang sudah menerima vaksin dosis pertama dan kedua menggunakan Sinopharm, akhirnya mereka akan mendapatkan vaksin booster dengan jenis vaksin yang sama,” kata Angkie saat menghadiri penyerahan simbolis Vaksin Sinopharm, di Jakarta, Senin.

Angkie sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, menyampaikan vaksin akan didistribusikan ke enam provinsi yang sebelumnya sudah menerima vaksin yang sama untuk dosis pertama dan dosis kedua yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jatim dan Bali.

“Dengan adanya vaksin Sinopharm yang baru ini, kita akan melanjutkan pemberian vaksin booster di enam provinsi di Pulau Jawa dan Bali. Sebelumnya bulan Agustus 2021 sampai Oktober kita sudah melaksanakan vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua,” ujar Angkie.

Angkie menambahkan kelompok penyandang disabilitas merupakan bagian dari masyarakat yang rawan terpapar virus, oleh karenanya pemerintah terus mengupayakan ketersediaan vaksin bagi disabilitas.

“Kami menginginkan penyandang disabilitas memiliki imun yang baik, utamanya di tengah tingginya kasus penularan COVID-19 seperti saat ini,” tambah Angkie.

Baca juga: Stafsus Presiden koordinasikan kebutuhan difabel saat vaksinasi

Baca juga: Stafsus Presiden apresiasi NIK sementara agar disabilitas dapat vaksin


Pada kesempatan itu Angkie mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Yayasan BUMN Untuk Indonesia dan Kementerian Kesehatan yang telah berupaya maksimal menjamin ketersediaan vaksin khusus penyandang disabilitas. Ia juga berterima kasih telah diberi kepercayaan untuk melakukan komunikasi lintas sektor terkait vaksin disabilitas.

“Ini adalah wujud kerja kolaborasi dengan berbagai pihak yang baik dan menghasilkan ketersediaan vaksin booster khusus penyandang disabilitas. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan ke Yayasan BUMN Untuk Indonesia dan Kementerian Kesehatan yang mempercayakan kepada saya untuk koordinasi lintas sektor,” tutup Angkie.

Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengakui saat ini persoalan kesehatan menjadi prioritas utama di tengah adanya tren kenaikan penularan COVID-19 . Karenanya, BUMN melalui Yayasan BUMN Untuk Indonesia berkomitmen menyukseskan program pemerintah dengan menyalurkan vaksin bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Dari tahun lalu sampai tahun ini masalah utama kita di bidang kesehatan, tentunya bagaimana menyalurkan bantuan di bidang kesehatan seperti vaksinasi dan lain-lain agar kaum disabilitas ini bisa mendapatkan fasilitas kesehatan yang sesuai,” ujar Pahala.

Tidak hanya menyalurkan vaksin, Pahala menambahkan pihaknya mempunyai program pelatihan yang bisa diberikan kepada penyandang disabilitas agar mereka bisa menjadi bagian angkatan kerja Indonesia.

“Melakukan pelatihan, saya rasa 8,5 persen populasi Indonesia yaitu penyandang disabilitas, tentu akan kita rancang bagaimana bentuk pelatihan yang bisa kita berikan kepada kaum disabilitas, agar mereka menjadi bagian angkatan kerja kita. Selain itu kita juga memiliki program di bidang UMKM, kita lihat bagaimana kaum disabilitas ini bisa memiliki bidang usaha sendiri sehingga mereka bisa mandiri,” jelas Pahala.

Sebelumnya Pemerintah Indonesia mulai mempercepat pemberian vaksinasi COVID-19 untuk penyandang disabilitas yang berada di wilayah zona merah atau resiko tinggi penularan.

Sebanyak 450.000 dosis vaksin hibah jenis Sinopharm dari Raja Uni Emirat Arab untuk Presiden Joko Widodo sudah disuntikkan kepada penyandang disabilitas di Jawa dan Bali pada Agustus tahun 2021.

Baca juga: Stafsus Presiden: Pemerintah terus lakukan vaksinasi bagi disabilitas

Baca juga: Angkie dorong percepatan alokasi vaksin 1.316 disabilitas di Bogor

 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022