yang sangat mudah menyebarkan hoaks, fake news, yang mengekspresikan intoleransi dalam postingan ... kebanyakan kelompok-kelompok tua
Jakarta (ANTARA) - Direktur Riset Setara Institute Halili Hasan menyatakan anak muda Indonesia harus diposisikan sebagai kelompok potensial dalam memperkuat kebinekaan di Tanah Air.

“Generasi muda itu harus kita posisikan sebagai kelompok potensial untuk mempererat keberagaman kita, untuk memperkuat kebinekaan, untuk menunjukkan toleransi dalam tata kebinekaan itu,” kata Halili saat menjadi narasumber dalam Podcast Radio Idola Semarang, sebagaimana dipantau di Jakarta, Senin.

Potensi anak muda Indonesia dalam memperkuat kebinekaan itu, lanjut dia, ditegaskan dalam hasil survei International NGO Forum on Indonesia Development (INFID) bersama Lembaga Demografi Fakultas Ekonomis dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia pada tahun 2021 yang menunjukkan bahwa 93 persen responden yang merupakan generasi muda menunjukkan sikap toleran.

Lebih lanjut, Halili menilai, secara umum, generasi muda memang memiliki tingkat toleransi yang relatif tinggi dibandingkan dengan kelompok masyarakat usia tua dan dewasa.

Dia menyampaikan bahwa secara umum generasi muda memiliki komitmen yang tinggi terhadap kebinekaan dan menghormati keberagaman.

Yang memiliki persoalan terkait dengan isu toleransi di Tanah Air, lanjut Halili, justru adalah mereka yang berasal dari kelompok usia tua. Mereka, kata dia, kerap menyebarkan berita bohong dan mengekspresikan sikap intoleransi melalui unggahan-unggahan di media sosial.

“Kalau kita gabung, kita cermati grup-grup WhatsApp, media sosial, Telegram, misalnya, yang sebenarnya sangat mudah menyebarkan hoaks, fake news (berita palsu), yang mengekspresikan intoleransi dalam postingan (unggahan) mereka sesungguhnya kebanyakan kelompok-kelompok tua. Anak-anak muda sebenarnya tidak terlalu secara ekspresif menampilkan muatan intoleransi,” jelas dia.

Kemudian, Halili juga menyampaikan sejumlah langkah yang dilakukan Setara Institute untuk menjaga nilai-nilai toleransi dalam diri generasi muda Indonesia.

Di antaranya, papar dia, memasifkan literasi kepada generasi muda mengenai pentingnya bersikap toleran dan memperkuat watak kewargaan mereka sebagai seorang warga yang senantiasa bersikap toleran, menghargai orang lain, dan berintegritas.

Baca juga: Anak-anak muda mancanegara belajar toleransi di NTT 

Baca juga: Pemuda ASEAN pelajari keberagaman budaya dan agama Indonesia

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2022