Mereka yang menyampaikan hashtag enggak bayar pajak ya berarti Anda tidak ingin tinggal di Indonesia atau tidak ingin lihat Indonesia bagus, gitu aja. Jadi tidak perlu ditanggapi
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pajak yang dibayarkan oleh masyarakat adalah demi membuat Indonesia bagus di segala aspek mulai dari pendidikan hingga infrastruktur seperti jalan.

Hal tersebut dikatakan oleh Sri Mulyani untuk menanggapi aksi seruan menggunakan hashtag "Stop Bayar Pajak" yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.

“Mereka yang menyampaikan hashtag enggak bayar pajak ya berarti Anda tidak ingin tinggal di Indonesia atau tidak ingin lihat Indonesia bagus, gitu aja. Jadi tidak perlu ditanggapi,” katanya dalam Perayaan Hari Pajak di Jakarta, Selasa.

Sri Mulyani menuturkan seluruh pajak digunakan untuk menciptakan pendidikan yang baik mulai dari tingkat dasar atau pesantren, madrasah sampai universitas. Tak hanya itu, pajak juga digunakan untuk sektor kesehatan termasuk mengatasi dan membiayai pasien-pasien selama masa pandemi COVID-19.

Bahkan menurut Sri Mulyani, masyarakat pun dapat merasakan kenikmatan pajak yang dibayarkan dalam kegiatan sehari-hari seperti saat minum teh dan makan nasi goreng.

Ia mengatakan untuk memanaskan air yang digunakan untuk membuat teh dan memasak nasi goreng diperlukan LPG.

LPG yang digunakan masyarakat tersebut termasuk bentuk dari manfaat membayar pajak karena terdapat subsidi pemerintah di dalamnya.

“Itu pasti masaknya pakai LPG, kalau LPG tiga kilogram berarti Anda menikmati itu, uang pajak subsidi,” ujarnya.

Selain itu, aktivitas sehari-hari yang juga dapat dinikmati dari pajak yang dibayar yaitu saat masyarakat menggunakan listrik dan jalan raya.

“Kalau Anda mengisi baterai atau ada listrik di rumah itu dapat juga subsidi dari kita, itu adalah pajak juga. Anda di jalan raya, jalannya dibangun itu juga pakai pajak,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani menegaskan oknum yang mempopulerkan hashtag "Stop Bayar Pajak" menunjukkan bahwa dia tidak mencintai Indonesia dan tidak perlu ditanggapi.

Terlebih lagi, ternyata aksi seruan itu justru ditolak oleh masyarakat sendiri karena banyak yang telah menyadari pentingnya membayar pajak bagi Indonesia.

“Malah masyarakat sendiri yang saya lihat pada meng-counter karena mereka merasa memiliki Indonesia. That’s why enggak muncul (tidak terlalu viral). Artinya mereka mengatakan who are you telling us not pay tax,” jelas Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani terus lakukan transformasi digital untuk keuangan negara
Baca juga: Dirjen Suryo Utomo ingatkan pegawai soal reformasi pajak
Baca juga: Sri Mulyani: Tak ada kendala teknis dalam implementasi pajak karbon


Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022