Jakarta (ANTARA) - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Hageng Nugroho mengatakan pemerintah akan mendapatkan kepercayaan dari investor dan pendonor untuk membantu upaya percepatan energi bersih dengan hadirnya Country Platform untuk mekanisme transisi energi (energy transition mechanism/ETM).

Menurut Hageng melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, Country Platform ETM menjadi salah satu terobosan terarah dan merupakan pusat (hub) pengumpulan dana yang dapat dilacak dan dipastikan kegunaannya untuk investasi hijau dan rendah emisi.

"Peluncuran Country Platform ETM membuka jalan Indonesia menuju energi bersih semakin lebar," kata Hageng, seraya menambahkan Country Platform ETM menunjukkan komitmen Indonesia dalam transisi ke energi bersih semakin nyata.

Pada acara sela Presidensi G20 Indonesia bertema “Sustainable Finance for Climate Transition” di Nusa Dua Bali, Kamis (14/7), pemerintah Indonesia meluncurkan Country Platform ETM.

Baca juga: Indonesia luncurkan "country platform" untuk mekanisme transisi energi

Peluncuran ini merupakan bentuk kerja sama pemerintah dengan Bank Pembangunan Asia (ADB) dan PT Sarana Multi Infrastruktur dalam rangka penanganan perubahan iklim.

Hageng menjelaskan, Country Platform ETM merupakan kerangka kerja untuk menyediakan pembiayaan yang diperlukan guna mempercepat transisi energi nasional dengan memobilisasi sumber pendanaan komersial maupun non-komersial secara berkelanjutan.

"KSP secara strategis mendukung kebijakan ini, dan akan membantu kementerian teknis terkait dalam mendapatkan kepercayaan dari donor, serta mendorong sosialisasi country platform ke semua pihak yang tertarik," katanya.

Saat ini, pemerintah telah menyiapkan beberapa upaya untuk mendorong program transisi energi bersih guna mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025. Hingga 2021, lanjut dia, bauran energi masih di angka 11,5 persen atau sekitar 50 persen dari target.

Untuk mendorong percepatan capaian energi terbarukan, ungkap Hageng, investasi diwujudkan dalam bentuk pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT).

Baca juga: Kemenkeu: Country Platform Transisi Energi akselerasi pensiun PLTU

Pemanfaatan EBT itu mulai terlihat di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), 18 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM), PLT Bioenergi, PLT Surya, dan PLTS Atap.

"Pada kondisi pandemi, investasi Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) kita masih bisa mendapatkan 1,51 miliar dolar AS atau 74 persen dari target 2,04 miliar dolar AS," ujarnya.

Hageng mengatakan KSP secara simultan berkoordinasi dan mendukung aktif kebijakan Kementerian ESDM dan PLN dalam mendorong percepatan pembangunan pembangkit tenaga energi baru terbarukan.

"Dalam kaitan sebagai tuan rumah G20, KSP juga terlibat aktif setiap sesi pertemuan terkait mekanisme transisi energi. Pak Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan juga aktif mengampanyekan transportasi hijau melalui pengembangan kendaraan listrik," ujarnya.

Baca juga: Aktivis dorong Indonesia wujudkan transisi energi berkeadilan

Baca juga: PLN: Kolaborasi cara percepat transisi menuju energi bersih


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022