Labuan Bajo (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memuji produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Manggarai Barat yang dipamerkan dalam Pertemuan Ketiga Digital Economy Working Group (DEWG) G20 Indonesia di Labuan Bajo, NTT.

"Kemasannya bagus. Ini sudah ada logo BBI (bangga buatan Indonesia), wah sudah bagus ini," kata Johnny G Plate memuji produk Yokris Keripik Pisang dari Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Labuan Bajo di stand pameran UMKM dalam kegiatan DEWG G20 Labuan Bajo, Rabu.

Dalam Pertemuan Ketiga Digital Economy Working Group (DEWG) G20 Indonesia di Labuan Bajo, beberapa produk UMKM dipamerkan antara lain Kopi Ntala, Rebok (makanan khas Manggarai), Sari Toga Komodo, Sambal Kapten, Yokris Keripik Pisang, dan Stik Cakar Ayam.

Baca juga: Kementerian BUMN perlu prioritaskan usaha ultra mikro kecil naik kelas

Menkominfo pun melihat masing-masing produk sembari berdiskusi dengan pelaku usaha. Tampak dia memberikan masukan bagi pengembangan produk ke depan, khususnya penambahan kode batang untuk narasi produk.

"Ini kan tulis tangan, pakai barcode," pinta Menkominfo sambil tersenyum.

Pelaku UMKM yang hadir tampak senang menerima kunjungan Menkominfo. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bukit Porong dari Desa Wisata Coal Rhony Sumarno menjelaskan saran dari Menkominfo yang berfokus pada pengembangan produk lokal. Menkominfo meminta agar produk olahan Rebok sebagai makanan khas dapat dijual di Labuan Bajo dengan kemasan yang menarik.

Dalam pameran itu, Rhony membawa Rebok Bukit Porong, Kopi Ntala dengan tiga varian yakni Arabika, Robusta, dan Kopi Jahe, serta Gula Ndoso. Menariknya, pembayaran produk UMKM ini bisa dilakukan non tunai yakni menggunakan QRIS.

Rhony berujar, pembayaran menggunakan QRIS lebih memudahkan pembeli (tamu) yang tidak membawa uang tunai.

"Kami dipermudah. Tamu yang ikut kegiatan itu kan tidak bawa uang tunai. Mereka bayar pakai QRIS," ungkap Rhony.

Baca juga: Mendagri minta kepala daerah buat kebijakan pro UMKM

Pertemuan Ketiga DEWG berlangsung di Labuan Bajo mulai tanggal 20 Juli 2022 hingga 22 Juli 2022. Pertemuan ini dihadiri oleh 17 delegasi secara langsung dan 3 delegasi secara virtual.

Dalam pertemuan itu, delegasi DEWG G20 akan membahas kerja sama penanganan fondasi yang kuat dan pemahaman aliran data lintas batas negara.

Melalui DEWG, Pemerintah Indonesia telah menetapkan prinsip-prinsip tata kelola data yang diletakkan di dalam perundingan-perundingan.

Baca juga: LPEI pamerkan produk mitra binaan dalam pameran Road to G20

Baca juga: Sri Mulyani ajak delegasi 3rd FMCBG G20 Indonesia mengenal produk UMKM

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022