Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri), Jumat, mengirim 15 penyidik dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) ke Jayapura untuk membantu Polda Papua dalam menyidik insiden di Abepura yang menyebabkan empat aparat keamanan meninggal dunia. "Sore ini 15 penyidik langsung diberangkatkan ke Jayapura yang dipimpin oleh Wakil Direktur I Bareskrim Kombes Pol Mathius Salempang," kata Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Anton Bahrul Alam di Jakarta, Jumat. Mabes Polri mengirimkan Perwira Penyidiknya karena kasus ini diperkirakan melibatkan tersangka dalam jumlah besar, kendati hingga saat ini jumlah tersangka baru 5 orang. "Dari 57 orang yang diperiksa lima orang di antaranya diperiksa intensif karena diduga kuat terlibat penganiyaan hingga mengakibatkan tiga anggota polisi dan satu anggota TNI AU tewas. Mereka dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang Penganiayaan secara bersama-sama yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia," katanya. Dari lima tersangka itu terdapat satu orang yang menjadi pimpinan kelompok aksi unjuk rasa yakni Celvius Bobbi (Ketua Front Pepera Papua Barat) sedangkan dua pimpinan Kelompok massa masih dalam pencarian. Kedua pimpinan kelompok massa itu adalah Yan Manderas (Ketua Senat Fisip Uncen) dan Cosmal Yual (Ketua Parlemen Jalanan). Anton menambahkan kendati ketiga pimpinan kelompok massa itu belum tentu terlibat langsung dalam penganiayaan, namun Polisi perlu meminta pertanggungjawaban ketiga orang itu atas insiden yang menimbulkan korban jiwa dari aparat keamanan. Anton menyebutkan peserta aksi unjuk rasa sebenarnya hanya berjumlah sekitar 200 orang namun masyarakat yang datang untuk bersimpati berjumlah 600 orang dan saat ini mereka banyak yang masih lari pasca insiden. "Namun Polri bersikap bahwa siapapun yang terlibat anarkis akan ditindak dan berkasnya dibawa ke pengadilan, katanya. Sementara itu seluruh anggota Polri dan TNI Jumat siang usai shalat Jumat dikumpulkan di Makodam Trikora untuk mendapatkan arahan dari para pejabat terkait pasca insiden di Abepura. "Mereka mendapat pengarahan dari Kapolri, Panglima TNI dan Menkopolhukam," kata Anton Bahrul Alam. Sedangkan situasi di Abepura saat ini sudah kondusif dan bisa dikendalikan sepenuhnya oleh aparat keamanan. Sementara itu, salah satu korban Baratu Daud Sulaiman saat ini telah diterbangkan dari Jayapura menuju Jakarta dan direncanakan tiba di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 16:20 WIB. "Jenasah dibawa dengan pesawat Cargo milik Maskapai Penerbangan Merpati. Jenasah akan dibawa ke rumah duka di Perumahan Duren Jaya Permai, Blok EII/11 Kecamatan Aren Jaya Bekasi," kata Anton. Menurut Anton, akan ada acara serah terima jenasah dari pimpinan Brimob kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan di tempat yang diinginkan keluarga korban.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006