Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menginformasikan kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 4.943 pada Sabtu sehingga total pada saat ini mencapai 6.164.271 orang.

Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 di Jakarta, Sabtu yang dikutip ANTARA diketahui bahwa tambahan kasus positif COVID-19 terbanyak disumbang oleh DKI Jakarta, yaitu sebanyak 2.661 orang terinfeksi COVID-19.

Selanjutnya Provinsi Jawa Barat dengan tambahan 845 orang positif COVID-19, Banten 553 orang, Jawa Timur 285 orang, Bali 175 orang, Jawa Tengah 94 orang.

Sementara itu kasus sembuh COVID-19 di Tanah Air bertambah 4.108 orang sehingga jumlah total keseluruhan yang telah sembuh hingga saat ini menjadi 5.968.304 orang.

Berdasarkan data dari Satgas diketahui bahwa penambahan kasus sembuh COVID-19 paling banyak berasal dari DKI Jakarta 2.500 orang, selanjutnya Jawa Barat 376 orang, Banten 676 orang, Jawa Timur 254 orang, Bali 106 orang dan Jawa Tengah 29 orang.

Berdasarkan data juga diketahui bahwa terdapat sembilan kasus meninggal akibat COVID-19 di Indonesia, yakni satu berasal dari DKI Jakarta, satu dari Jawa Barat, dua dari Jawa Timur, satu dari Bali, tiga dari Jawa Tengah, dan satu dari Kalimantan Selatan.

Baca juga: Menjadikan pelajar sebagai "duta" kampanye penggunaan masker

Sementara itu, kasus aktif di Tanah Air meningkat sebanyak 826 orang sehingga total hingga saat ini terdapat 39.065 orang yang masih menjalani perawatan.

Terkait kondisi peningkatan kasus COVID-19 tersebut, Satgas Penanganan COVID-19 kembali mengingatkan masyarakat untuk terus memperkuat protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 mengingat saat ini masih dalam masa pandemi COVID-19.

Protokol kesehatan yang dimaksud antara lain menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan juga menghindari kerumunan.

Satgas juga mengingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi mulai dosis pertama hingga dosis penguat atau "booster".

Sementara itu, seperti diwartakan sebelumnya, Ketua Satuan Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban mengingatkan bahwa vaksinasi dosis penguat atau "booster" sangat penting untuk meningkatkan proteksi bagi individu yang telah divaksin.

"Dengan vaksinasi booster, maka proteksi bagi individu akan lebih kuat, kalaupun terinfeksi maka akan jauh lebih ringan," katanya.

Zubairi yang berprofesi sebagai dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi itu menambahkan, selain meningkatkan cakupan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan juga harus makin diperkuat.


Baca juga: Presiden berpesan agar anak-anak tetap pakai masker cegah COVID-19
Baca juga: Bertambah satu, anggota jamaah haji Debarkasi Solo positif COVID-19


Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022