Jakarta (ANTARA News) - Menhan Juwono Sudarsono mengungkapkan temuan di Papua bahwa ada beberapa pihak yang secara sengaja menginginkan prajurit TNI dan Polri melakukan pelanggaran HAM, sehingga persoalan di Papua menjadi masalah internasional. "Ada berbagai pihak yang ingin membuat agar terjadi pelanggaran HAM oleh para prajurit, sehingga Papua menjadi masalah internasional," kata Juwono kepada pers sebelum berlangsung sidang kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan Jakarta, Senin siang, yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Juwono mengatakan kerusuhan di Abepura, Jayapura, beberapa hari lalu menunjukkan bahwa sebelumnya telah dibuat persiapan yang matang. "Tidak mungkin terjadi kalau tidak dilakukan persiapan mulai dari batu-batu (yang digunakan untuk melempar.red) hingga senjata," katanya. Ia juga mengemukakan aparat keamanan sedang meneliti mengapa terjadi berbagai permasalahan terhadap perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang beroperasi di Indonesia, seperti PT Freeport Indonesia serta ExxonMobil. "Siapa tahu nanti Pulau Natuna juga dipersoalkan," kata Menhan sambil mengatakan bahwa peristiwa yang menimpa perusahaan-perusahaan Amerika Serikat tersebut terjadi hampir bersamaan. Di tempat yang sama, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar mengatakan penelitian yang dilakukan aparatnya menujukkan bahwa insiden Abepura ikut melibatkan LSM-LSM lokal. "Ada LSM-LSM lokal yang ikut mensponsori (insiden Abepura) yang mempunyai hubungan dengan negara lain," katanya. Sementara itu, kepada Menhan dan Syamsir Siregar juga ditanyakan kemungkinan keterlibatan tokoh masyarakat atau mantan pejabat dalam kasus-kasus bentrokan itu. "Apapun pangkat dan jabatannya, kalau nanti terbukti bersalah, maka akan diproses secara hukum," kata Juwono. (*)

Copyright © ANTARA 2006