Pontianak (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pontianak, Kalimantan Barat mengirim 12 ton plastik cacah hasil produksi daur ulang dilakukan oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP) lapas setempat ke Jepara, Jawa Tengah, Kamis.

Selain keberhasilan manajemen Lapas Pontianak dalam melaksanakan program pembinaan kemandirian kepada WBP, kegiatan tersebut juga berdampak langsung pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp126 juta per bulan secara berkelanjutan.

Pelaksana Tugas Kepala Lapas Kelas IIA Pontianak Ardian Setiawan di Pontianak, mengatakan lapas dan WBP berkomitmen untuk melakukan produksi secara tetap dan stabil atau minimal 12 ton per bulan sesuai permintaan pabrik daur ulang plastik di Jateng.

"Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA melaksanakan pengiriman bahan olahan limbah plastik yang kami daur ulang, sehingga kami dapat kirim ke perusahaan MHS di Jepara," katanya.

Baca juga: Kemenkumham bantu UMKM melalui gerobak usaha buatan warga binaan

Untuk kali ini, lapas tersebut mengirim 12 ton. Sebelumnya, lapas juga sudah pernah melaksanakan kegiatan serupa tetapi dalam bentuk produk yang lain.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kalbar Ika Yasanti mengatakan kegiatan tersebut salah satu bentuk pembinaan kemandirian, yaitu tentang warga binaan saat di lapas diberikan pelatihan dan keterampilan.

"Diupayakan dalam pelatihan dan produksi sehingga bisa memberikan daya guna bagi dirinya kemudian bagi keluarganya juga bagi masyarakat sekitarnya," katanya.

Ia juga menjelaskan tentang kegiatan terkait dengan produk plastik cacah di mana penggilingan merupakan bagian penting dalam sistem daur ulang. Proses yang menghasilkan plastik cacah itu menjadi tahapan agar limbah plastik bisa kembali bermanfaat.

Selain berdampak pada peningkatan keterampilan, warga binaan di Lapas Pontianak juga mendapat hasil dalam konteks premi yang merupakan akumulasi dari total jumlah produk dari Pontianak.

Baca juga: Rutan Salemba pamerkan produk seni warga binaan
Baca juga: Lapas Nunukan setor PNBP Rp5 juta per bulan
Baca juga: Kemendag: produk hasil kerajinan warga lapas potensial ekspor

 

Pewarta: Nurul Hayat dan Indra Budi Santoso
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022