Layanan Ibu dan Anak dan Healthy Life Center (HLC) menjadi layanan unggulan
Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Achmad Husein meminta manajemen Rumah Sakit "JIH" Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tidak membeda-bedakan dalam melayani pasien.

Saat memberikan sambutan dalam peresmian RS "JIH" Purwokerto yang berlokasi di Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Banyumas, Sabtu, Bupati mencontohkan salah satu rumah sakit Katolik di Purwokerto yang tetap memberikan pelayanan terbaiknya bagi pasien yang beragama Islam maupun agama lainnya.

"Kami berharap Rumah Sakit 'JIH' juga demikian dalam melayani pasien tidak membedakan agama, tidak membedakan suku, tidak membedakan warna kulit. Semua dilayani dengan baik," katanya.

Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak termasuk RS "JIH" untuk berlomba dalam kualitas pelayanan kepada masyarakat khususnya pasien.

"Berlomba bagaimana ketika masyarakat datang ke rumah sakit dengan yakin dia akan sembuh, kemudian pulang dengan gembira dan kesembuhan," kata Bupati.

Baca juga: Kemenkes buat edaran agar pemda bersiap hadapi lonjakan BA.4 dan BA.5
Baca juga: Gubernur Jatim inginkan RS aplikasikan layanan berbasis digital


Rumah Sakit "JIH" Purwokerto dikelola oleh PT Unisia Medika Anugerah (PT UMAA) yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT Unisia Medika Farma (UMF), PT Alpha Global Medika (AGM), dan PT Cipta Medika Persada (CMP). Dalam hal ini, PT UMF sebagai holding rumah sakit jejaring JIH Group merupakan unit bisnis dari Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII).

Saat menggelar konferensi pers, Direktur Utama PT UMF Bambang Pediantoro mengatakan pihaknya mendirikan RS "JIH" di Purwokerto karena karakteristiknya seperti Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar atau kota pendidikan.

"Kami pun berencana masuk ke Jawa Barat dan Jakarta dalam rangkaian perencanaan kami ke depan," katanya.

Saat ditanya mengenai kemungkinan RS "JIH" Purwokerto bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dia mengatakan JIH Group memiliki dua jenis rumah sakit, yakni rumah sakit tanpa BPJS Kesehatan dan rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Dalam hal ini, dia mencontohkan RS "JIH" Solo tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan karena pelayanannya sangat terbatas, sedangkan RS "JIH" Yogyakarta dan RS UII telah beberapa kali bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

"Ke depan, kami akan bekerja sama dengan BPJS. Jadi, tidak semua jejaring kami itu tidak bekerja sama dengan BPJS karena kami lihat karakteristik sekaligus cakupan layanan yang kami siapkan," kata Bambang.

Baca juga: Anies pastikan warga DKI peserta BPJS bisa akses layanan RS modern
Baca juga: Tingkatkan layanan, Asabri akan perluas kerja sama dengan rumah sakit

Sementara itu, Presiden Direktur RS "JIH" Purwokerto dr. Agus Zuliyanto, Sp.THT-KL mengatakan pihaknya siap memberikan pelayanan secara paripurna kepada setiap pasien.

"Jadi, misalnya ada orang sakit, operasi lutut, tidak hanya murni ditangani oleh dokter ortopedi, nanti ditangani oleh rehab medik, ditangani oleh anestesi, dan sebagainya. Orientasi kami tetap ke pasien dengan memberikan pelayanan yang paripurna," katanya.

Selain itu, kata dia, Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit "JIH" Purwokerto siap melayani keadaan darurat 24 jam.

Di RS "JIH" Purwokerto saat ini tersedia 18 poliklinik dengan jumlah dokter spesialis sebanyak 33 orang, dokter gigi sebanyak 2 orang, dokter gigi spesialis sebanyak 3 orang, dan dokter umum sebanyak 9 orang.

Sementara untuk rawat inap tersedia 101 kamar rawat inap dengan 6 tipe kamar yang terdiri atas kelas 3, kelas 2, kelas 1, VIP, VVIP, dan Presiden Suite.

Layanan rawat jalan dan rawat inap didukung unit laboratorium dan radiologi dengan alat-alat yang canggih serta sumber daya manusia yang profesional.

"Layanan Ibu dan Anak dan Healthy Life Center (HLC) menjadi layanan unggulan kami," kata Agus. 

Baca juga: Wamenkes: Mekanisme KRIS cegah infeksi di lingkungan rumah sakit

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022