Sleman, Yogyakarta (ANTARA) - Tahun 2022, Piala AFF U-16 kembali digelar di Indonesia setelah sebelumnya dilaksanakan di Tanah Air pada tahun 2002, 2008, 2010 dan 2018.

Yogyakarta dipilih menjadi wilayah penyelenggaraan turnamen yang diikuti 12 negara tersebut.

Ada dua stadion yang disiapkan untuk Piala AFF U-16 2022 yaitu Stadion Maguwoharjo, Sleman, dan Stadion Sultan Agung, Bantul.

Namun, perhatian pencinta sepak bola Indonesia dipastikan hanya terfokus ke Maguwoharjo karena di sanalah semua laga Indonesia dilangsungkan.

Timnas U-16 Indonesia, yang dilatih Bima Sakti, bertekad menjadi juara di kompetisi tersebut, mengulangi prestasi serupa tahun 2018. PSSI pun menginginkan demikian.

Tahun 2018 memang menjadi salah satu tahun spesial bagi persepakbolaan Indonesia karena skuad timnas U-16, yang dijuluki "Garuda Asia", merebut gelar kampiun Piala AFF U-16 untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Sebuah pencapaian yang belum terulang sampai saat ini.

Ketika itu, Piala AFF U-16 bergulir di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Di sana, Indonesia tampil luar biasa. Di fase grup, di Grup A, Indonesia yang kala itu masih dilatih Fakhri Husaini menyapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan, membuat total 21 gol dan hanya kebobolan tiga gol.

Pada semifinal, Indonesia sebagai juara Grup A menghadapi peringkat kedua Grup B Malaysia dan berhasil menundukkan lawannya 1-0. Di final, "Garuda Asia" mengalahkan Thailand lewat adu penalti setelah imbang 1-1 pada waktu normal.

Baca juga: Bima Sakti tetapkan 28 pemain Indonesia untuk Piala AFF U-16 2022

Keberhasilan tersebut disambut gegap gempita oleh suporter Indonesia. Tidak sedikit yang meneteskan air mata bahagia di Stadion Gelora Delta.

Rasa senang yang sama pernah terjadi juga di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, tepatnya ada tahun 2013, yakni tim nasional U-19 Indonesia sukses merengkuh juara Piala AFF U-19. Artinya, sudah dua gelar juara diraih Indonesia di Stadion Gelora Delta, sesuatu yang sebelumnya hanya pernah terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.


Semangat Sidoarjo

Apa yang terjadi di Sidoarjo tidak akan menentukan langkah Indonesia di Piala AFF U-16 2022. Akan tetapi, "semangat Sidoarjo" dapat menjadi motivasi timnas U-16 asuhan Bima Sakti untuk mendaki puncak turnamen tersebut.

Piala AFF U-16 2022, yang berlangsung pada 31 Juli-12 Agustus, diikuti oleh 12 negara yang dibagi ke dalam tiga grup.

Grup A dihuni Indonesia, Vietnam, Filipina dan Singapura. Grup B beranggotakan Thailand, Timor Leste, Laos dan Brunei Darussalam, sementara di Grup C ada Malaysia, Australia, Myanmar dan Kamboja.

Agar lolos ke semifinal, tim peserta harus menjadi juara grup atau menduduki peringkat kedua terbaik fase grup.

Baca juga: Bima: Timnas U-16 siap bermain menekan dan 'counter attack'

Melihat komposisi Grup A, Indonesia memiliki potensi besar untuk lolos ke empat besar. Bisa dikatakan, tanpa menyingkirkan rasa hormat kepada tim lain, pesaing terberat "Garuda Asia" adalah Vietnam. Namun, kekuatan Vietnam di level U-15/U-16 sejatinya tidak terlalu berbeda dengan Indonesia.

Faktanya, Vietnam tak pernah mampu menaklukkan Indonesia di Piala AFF U-16 sejak tahun 2018. Di edisi 2018, Indonesia mengandaskan Vietnam 4-2 lalu mengalahkan mereka 0-2 di Piala AFF U-15 2019.

Masih di Piala AFF U-15 2019, Indonesia memenangkan pertandingan perebutan tempat ketiga dari Vietnam lewat adu penalti lantaran laga waktu normal tuntas tanpa gol.

Padahal, Vietnam berstatus negara tersukses di Piala AFF U-16 dengan tiga gelar juara yaitu tahun 2006, 2010 dan 2017. Prestasi itu tak berbeda dengan Thailand yang mengoleksi tiga trofi kampiun yakni 2007, 2011 dan 2015.

Timnas U-16 sudah melakukan persiapan sejak 11 Juli 2022 untuk Piala AFF U-16 terkini. Selain berlatih, mereka juga melakukan tiga kali uji coba dengan tim-tim yang pemainnya berusia lebih tua yakni kontra Porprov DI Yogyakarta U-20, Porda Sleman U-18 dan Mataram Utama.

Hasilnya, "Garuda Asia" kandas 0-2 dari Porprov DI Yogyakarta, tetapi mampu bangkit dan menang atas Porda Sleman U-18 (dengan skor 5-1) serta Mataram Utama (7-0).


Faktor Bima Sakti

Satu modal besar lain dari timnas U-16 yang kerap dilupakan adalah kemampuan sang pelatih Bima Sakti.

Sejak ditunjuk PSSI untuk menjadi juru taktik timnas U-15 Indonesia pada tahun 2018, Bima melakukan pekerjaannya dengan bagus.

Pria berusia 46 tahun itu membawa skuadnya lolos ke Piala Asia U-17 2020 setelah menjadi tim terbaik kedua di kualifikasi. Di kualifikasi tersebut, Indonesia tak terkalahkan dan bahkan mampu mengimbangi China 0-0.

Kemudian, pada pengalaman pertamanya di Piala AFF U-16, tahun 2019, Bima mempersembahkan posisi ketiga untuk Indonesia.

Pengalaman Bima sebagai pelatih juga banyak. Dia sempat menjabat asisten dari pelatih Luis Milla di timnas senior serta U-23 Indonesia, lalu menjadi pelatih timnas Indonesia di Piala AFF 2018.

Selain itu, Bima beberapa kali ditugaskan PSSI untuk membantu tugas pelatih timnas Indonesia sekarang, Shin Tae-yong, di timnas U-19.

Baca juga: Bima Sakti: Timnas U-16 tak harus ikuti taktik Shin Tae-yong

Secara strategi, Bima Sakti selalu percaya diri dengan apa yang ada di kepalanya. Pemain timnas Indonesia era 1990-an itu tidak terpengaruh dengan taktik Shin Tae-yong, sang pembesut asal Korea Selatan yang menangani timnas U-19, U-23 dan senior Tanah Air.

Salah satu taktik Shin Tae-yong yang paling kentara dalam setahun terakhir adalah penggunaan tiga bek dalam pertandingan.

Dengan strategi tersebut, Shin mencatatkan beberapa pencapaian seperti mengantarkan timnas senior Indonesia menjadi peringkat kedua Piala AFF 2020, membawa timnas U-23 merebut medali perunggu sepak bola putra SEA Games 2021 serta meloloskan skuad "Garuda" ke Piala Asia 2023.

Bima Sakti tidak menampik efektivitas strategi itu. Akan tetapi, dia memiliki visi permainan sendiri yang akan diterapkan di Piala AFF U-16 2022.

Ciri khas permainan Bima, pemain diminta untuk menekan lawan, merebut bola secepat mungkin dan melakukan serangan balik terarah. Oleh karena itu, bagi dia, transisi permainan sangat penting.

Baca juga: Bima targetkan tiga poin dari laga perdana Piala AFF U-16 2022

Laga versus Filipina, Minggu (31/7), menjadi tantangan pertama Bima Sakti di Piala AFF U-16 2022. Pertandingan itu dilakukan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, mulai pukul 20.00 WIB.

"Target kami menang. Namun, kami harus menang dengan proses yang benar, dengan sportif. Kami mesti menghormati semua lawan," ujar Bima.

Sementara pelatih timnas U-16 Filipina Christopher Pedimonte menganggap bahwa Indonesia sebagai tim yang tangguh dan sulit untuk dikalahkan. Akan tetapi, Christopher menolak menyerah sebelum bertanding.

"Kami akan melakukan yang terbaik dan menunjukkan kami tim yang kompetitif," tutur dia.

Piala AFF U-16 2022 berlangsung pada 31 Juli-12 Agustus. Tim-tim peserta turnamen ini dibagi ke dalam tiga grup.

Setelah berjumpa Filipina, Indonesia akan menghadapi Singapura pada 3 Agustus, lalu menjajal kekuatan Vietnam pada 6 Agustus.

Genderang Piala AFF U-16 2022 sudah ditabuh. Kepakkan sayap dan terbanglah tinggi, Garuda Asia!

Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022