Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI periode 2001-2004 dan 2004-2009 Noer Hassan Wirajuda mengatakan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) hadir dan lahir untuk memberikan kebenaran alternatif.

"Sejak awal, Komnas HAM hadir untuk memberikan kebenaran alternatif agar kebenaran tidak dimonopoli oleh penguasa," kata Noer Hassan Wirajuda pada webinar bertajuk "kilas balik Komnas HAM dan tantangan dalam mendokumentasikan kiprah Komnas HAM" di Jakarta, Rabu.

Dalam berbagai peristiwa pelanggaran HAM, Hassan menilai lembaga HAM tersebut mampu tampil menyampaikan fakta dan kebenaran tentang HAM.

Hassan yang merupakan salah seorang pemrakarsa berdirinya Komnas HAM, menyampaikan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh gerakan HAM akan selalu ada.

Hal tersebut terutama terkait sikap dan perilaku human wrong yaitu individu yang mengabaikan etika, moral, hukum dan HAM. Oleh sebab itu, tantangan lembaga itu akan selalu ada.

Ia mengatakan di awal Komnas HAM didirikan, para anggota mampu membuktikan Komnas HAM sebagai lembaga yang kredibel dan disegani oleh penguasa. Sementara, setelah reformasi Komnas HAM berada dalam situasi yang lebih demokratis, meskipun ketidakpatuhan atas HAM masih terus terjadi.

"Sejak awal periode, Komnas HAM mampu memberikan kebenaran alternatif di tengah dominasi kebenaran oleh penguasa," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyampaikan tantangan Komnas HAM setiap periode berbeda-beda karena terkait dengan konteks.

Oleh karena itu, dokumentasi atas kiprah Komnas HAM menjadi penting. Salah satu yang dilakukan lembaga itu ialah menata data dan informasi HAM melalui program Pusat Sumber Daya HAM Nasional (Pusdahamnas).

Baca juga: Komnas HAM rekomendasikan kaji ulang perubahan RUU ITE
Baca juga: Komnas HAM tunda permintaan keterangan uji balistik Polri

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022