Jayapura (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua kesulitan mendata kondisi dan kebutuhan warga yang terdampak bencana alam akibat kondisi cuaca ekstrem di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya.

Kepala Pelaksana BPBD Papua William R Manderi di Jayapura, Jumat, mengatakan bahwa tim dari BPBD dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum sampai ke distrik yang terdampak kondisi cuaca ekstrem berupa fenomena embun beku dan hujan es serta kemudian kekeringan tersebut.

"Kemarin tim sudah bertolak ke Tiom, Ibu Kota Lanny Jaya, lalu kemudian balik lagi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, untuk melakukan persiapan sebelum ke lapangan. Namun, Kapolres Lanny Jaya tidak mengizinkan karena faktor keamanan," katanya.

Ia mengatakan bahwa sampai sekarang BPBD hanya mendapatkan informasi mengenai kondisi di Distrik Kuyawage dari laporan tenaga medis orang asli Lanny Jaya.

"Data tersebut diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan para warga yang terdampak cuaca ekstrem embun beku, sehingga bantuan yang nanti disalurkan itu sesuai dengan yang dibutuhkan," katanya.

Ia mengatakan bahwa BPBD sudah mengirimkan bantuan pangan ke Distrik Kuyawage pekan lalu.

"Kami sudah memberikan bantuan dari minggu lalu, jadi kemungkinan kini stok akan menipis, karena itu harus ada lagi penyaluran bantuan ke sana," katanya.
 

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022