Balikpapan (ANTARA News) - Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto mendukung rencana pembangunan perkebunan kelapa sawit di sepanjang perbatasan Kalimantan meliputi wilayah Kaltim dan Kalbar. "Tidak ada alasan tolak pembangunan perbatasan karena bertujuan untuk kesejahteraan rakyat di kawasan itu serta mendukung aspek keamanan," kata Panglima di Balikpapan usai meninjau kawasan perbatasan di Kaltim, Rabu Panglima menyampaikan hal itu di sela-sela kunjungan ke Kaltim didampingi oleh Kasad Jenderal TNI Djoko Santoso, Kasal Laksamana TNI Slamet Soebijanto serta Pangdam VI/Tanjung Pura, Mayjen TNI Erwin Sudjono. "Pembangunan kawasan perbatasan patut kita dukung karena bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat, selain itu ada tujuan strategis lain terkait aspek keamanan, program ini sebenarnya sudah direncana puluhan tahun," katanya. Ia menjelaskan bahwa panjangnya wilayah perbatasan dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Timur yang luasnya sekitar 989 kilometer butuh dukungan infrastruktur, khususnya jalan dan pos pengamanan. "Pos penjagaan ini akan terus dibangun pada 2006, 2007, 2008 dan 2009 sehingga persoalan disparitas kawasan perbatasan itu benar-benar dipecahkan," katanya. "Pembangunan pos itu adalah kegiatan TNI, sehingga pembangunan perbatasan harus disinergiskan dengan kegiatan Departemen Dalam Negeri, Kehutanan dan Imigrasi. Terutama dalam rencana pembangunan sawit sejuta hektare," kata Penglima menegaskan sikap TNI. Ia mengatakan bahwa akan lebih mudah dalam hal pengawasan apabila pos dibangun secara bersama dalam satu titik pada lintas batas, sehingga diharapkan masing-masing pihak tidak jalan sendiri-sendiri dalam membangun kawasan perbatasan. "Paling tidak butuh 200 pos untuk menjaga kawasan perbatasan di Kaltim mencapai 989 kilometer," katanya. Djoko berjanji pembangunan pos akan menyampaikan dalam sidang kabinet mengenai rencana pembangunan pos yang disinergiskan dengan sektor lain di kawasan perbatasan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006