Jakarta (ANTARA News) - Wapres M Jusuf Kalla meminta PT Krakatau Steel melakukan ekspansi produksi baja ke Kalimantan Selatan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing karena daerah itu merupakan penghasil biji besi bahan baku baja. "Semua ekspansi (di Cilegon tempat produksi KS) hentikan. Pindahkan ke Kalimantan," katanya di Jakarta, Kamis, pada pembukaan simposium "The Indonesian Steel Industry, The Future and The Challange." Ia mengatakan, Kalimantan memiliki bahan baku bijih besi maupun batu bara sebagai sumber energi yang dibutuhkan pabrik baja. "Ini perintah bukan lagi kebijakan," katanya yang lebih ditujukan kepada direksi KS yang ada pada simposium tersebut. Kalla menilai dengan membangun basis produksi baja di dekat sumber bahan baku, maka biaya produksi menjadi efisien dan kemampuan bersaing lebih meningkat. Ia melihat selama ini BUMN baja seperti KS tidak berkembang meskipun telah diproteksi bertahun-tahun karena komponen impornya masih tinggi, terutama bahan baku bijih besi dan pembangkit listrik yang masih menggunakan BBM impor. Oleh karena itu dengan kebijakan pemerintah yang baru yang mengutamakan hasil sumber daya alam bagi kepentingan dalam negeri, baik bijih besi, gas, maupun batu bara, maka penting bagi KS agar ekspansi ke daerah bahan baku. "Industri baja tidak sepatutnya menjadi industri yang penuh keluh kesah, penuh minta pertolongan, penuh minta perlindungan," ujar Kalla lagi. Apalagi ia melihat industri baja India yaitu Metal Junior yang membeli pabrik baja besar di Luxemburg , Eropa, ternyata memulai usahanya dari pabrik baja di Sidoarjo. Sementara itu Menperin Fahmi Idris juga menilai Kalimantan Selatan sebagai tempat yang ideal untuk perluasan pabrik baja KS. "Cuma memang ada beberapa infrastruktur yang harus dibangun, seperti pelabuhan," katanya. Dirut KS Daenulhay yang dimintai pendapatnya mengenai pernyataan Wapres tersebut mengatakan, "Hal itu merupakan `PR` (pekerjaan rumah) kita."(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006