Madrid (ANTARA) - Bulan Juli 2022 merupakan bulan terpanas dalam sejarah Spanyol dengan rata-rata suhu udara 25,6 derajat Celsius, demikian dikonfirmasi oleh badan cuaca nasional pada Selasa (9/8).

Rata-rata suhu udara pada Juli tahun ini 2,7 derajat Celsius lebih tinggi dibanding rata-rata suhu udara yang tercatat setiap bulan Juli sejak pencatatan dimulai pada 1961, kata badan meteorologi Spanyol AEMET.

Pada 24 Juli, suhu udara mencapai 46 derajat Celsius di Kota Moron de la Frontera, Andalusia barat daya, sementara rekor suhu tertinggi yang mencapai 44 derajat Celsius dilaporkan di Ourense, wilayah Galicia, Spanyol barat laut.

Menurut AEMET, "belum pernah ada bulan Juli yang sama panasnya dengan bulan Juli tahun ini, begitu pula periode Juni-Juli atau Mei-Juni-Juli yang sama panasnya dengan yang terjadi tahun ini."
 
AEMET mengatakan bahwa gelombang panas melanda 40 provinsi dan berlangsung selama 18 hari pada 9 hingga 26 Juli


Menurut Kementerian Kesehatan Spanyol, cuaca yang sangat panas menjadi penyebab langsung dari sedikitnya 2.000 kematian pada musim panas ini.

Cuaca panas ekstrem juga mengancam ketahanan air di Spanyol, mengakibatkan volume air di bendungan-bendungan di seluruh penjuru negeri berada di angka sekitar 40 persen dari kapasitas penyimpanannya. Banyak kota telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk membatasi konsumsi air.

Sementara itu, Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa menunjukkan bahwa sampai saat ini lebih dari 240.000 hektare lahan telah hancur akibat kebakaran hutan di Spanyol tahun ini. Angka kerusakan tersebut juga merupakan yang tertinggi dalam sejarah Spanyol.
 
 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022