Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah narasi di Facebook memaparkan sejumlah kondisi yang dianggap sebagai waktu yang buruk untuk mengonsumsi air.

Waktu-waktu tersebut di antaranya adalah setelah makan, usai mengonsumsi buah, sehabis olahraga, bahkan setelah mandi.

Menurut narasi itu, para pelanggar anjuran waktu tersebut kelak berpotensi mengalami gangguan fungsi hati.

Anjuran soal waktu minum ini diklaim dibagikan oleh Ahli Bedah Umum Vaskular Gastrointestinal Leonard Smith.

Namun, benarkah minum air di waktu tidak tepat sebabkan gangguan fungsi hati?
 
Tangkapan layar narasi yang menyatakan minum air di waktu tidak tepat sebabkan gangguan fungsi hati (Facebook)


Penjelasan:
Dokter spesialis penyakit dalam dokter Ari Fahrial Syam membantah paparan narasi mengenai waktu yang tidak tepat untuk minum air, melansir Jalahoaks.

Menurut Ari, air putih dapat dikonsumsi kapan saja.

Kebiasaan minum air yang dapat mengganggu kesehatan adalah terkait jumlahnya, bukan kapan air diminum. 

Terlalu sedikit atau terlalu banyak minum air bisa mengganggu kesehatan. Jumlah konsumsi air yang direkomendasikan yakni delapan gelas per hari.

Namun, Ari menjelaskan delapan gelas per hari tidak berlaku untuk semua orang. 

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan air setiap orang, layaknya usia, iklim, penyakit, sedang menyusui, atau profesi sebagai atlet.

Klaim: Minum air di waktu tidak tepat sebabkan gangguan fungsi hati
Rating: Hoaks

Cek fakta: Makan petai bisa sembuhkan sakit pinggang? Cek faktanya!

Cek fakta: Hoaks! Terigu dapat sembuhkan luka bakar

Cek fakta: Hoaks! Rendam tangan di air es dapat deteksi masalah jantung

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2022