Vilnius (ANTARA) - Latvia dan Estonia, Kamis (11/8), menarik diri dari kelompok kerja sama antara China dan belasan negara Eropa tengah dan timur di tengah kritik Barat terhadap China terkait Taiwan.

Latvia dan Estonia mengikuti langkah negara tetangga mereka di kawasan Baltik, Lithuania, yang mundur dari kelompok kerja sama itu pada 2021.

Langkah itu ditempuh Latvia dan Estonia di tengah kritik yang dilancarkan negara-negara Barat terhadap China atas peningkatan tekanan militer terhadap Taiwan, yang dianggap China sebagai bagian wilayahnya.

Kedua negara itu juga mundur ketika China memperkuat hubungannya dengan Rusia di tengah invasi ke Ukraina.

Sementara itu, hubungan antara Lithuania dan China memburuk setelah Lithuania mengizinkan Taiwan membuka kedutaan de facto di negara itu akhir tahun lalu.

Kementerian Luar Negeri Latvia mengatakan keberadaan negaranya di kelompok kerja sama dengan China itu "sudah tidak sejalan dengan tujuan strategis kami di lingkungan internasional saat ini."

Dalam pernyataan yang diterbitkan pada Kamis, baik Latvia maupun Estonia mengatakan akan terus berupaya membangun "hubungan yang konstruktif dan pragmatis dengan China".

Pada saat yang sama, kedua negara itu ingin menghormati tatanan internasional yang berdasarkan aturan serta hak asasi manusia.

Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Yunani, Hongaria, Polandia, Romania, Slovakia, dan Slovenia berada di antara negara-negara yang masih mengikuti format kerja sama itu.

Kementerian luar negeri Republik Ceko pada Mei mengatakan bahwa janji China soal investasi serta perdagangan yang menguntungkan kedua pihak tidak dipenuhi.

Sumber: Reuters

Baca juga: Perwakilan tetap di PBB: China khawatir situasi di PLTN Zaporizhzhia
Baca juga: Pemimpin Kuomintang kunjungi China, otoritas Taiwan berang

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022