Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Desra Percaya mengatakan saat ini wakil Indonesia dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Port Moresby dan Konsul RI di Vanimo, Papua Nugini (PNG) tengah menuju Pulau Manus untuk melakukan identifikasi terhadap mahasiswa Papua yang dikabarkan mencoba menyeberang ke PNG. "Kabarnya para mahasiswa itu telah sampai di Pulau Manus. Perwakilan kita dari KBRI Port Moresby dan Konsul RI di Vanimo tengah menuju ke sana untuk melakukan identifikasi dan memperoleh akses konsuler," kata Desra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin. Saat ditanya mengenai jumlah mahasiswa yang berada di Pulau Manus, Desra mengatakan belum mengetahui secara pasti. "Berita terakhir ada tiga orang," katanya. Sementara itu menjawab pertanyaan mengenai sinyalemen adanya sekelompok mahasiswa menyeberang ke PNG, Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Tommy Yacobus mengaku sampai kini belum ada informasi pasti mahasiswa yang menyeberang ke PNG. Pasca-insiden Kamis kelabu (16/3) yang mengakibatkan empat aparat polisi, satu TNI-AU meninggal dunia, 19 polisi dan enam warga sipil luka-luka dikabarkan para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan penduduk sipil yang terlibat dalam kerusuhan berdarah di Abepura tampaknya telah menyeberang ke perbatasan negara tetangga PNG untuk menghindari kejaran aparat keamanan. Mereka yang menyeberang ke PNG itu adalah para mahasiswa yang tinggal di sejumlah asrama Pemda, asrama yayasan, dan perumahan penduduk di dekat kawasan Abepura, Kota Jayapura, kata sejumlah warga dari kawasan Koya, Distrik Muara Tami dan Arso, Kabupaten Keerom kepada ANTARA, Jumat (17/3). Warga yang sedang menjual hasil pertaniannya di Pasar Induk Yotefa, Jayapura, mengatakan telah melihat beberapa mahasiswa yang menggunakan sepeda motor ojek dan menumpang kendaraan angkutan umum pedesaan melintasi kedua kawasan itu. Mereka menduga para mahasiswa itu menyeberang ke perbatasan negara tetangga PNG atau beberapa kampung di sekitar perbatasan untuk menyelamatkan diri. Aparat keamanan telah menempatkan aparatnya untuk menghadang kelompok mahasiswa atau masyarakat sipil yang terlibat kasus kerusuhan Abepura berdarah yang mengakibatkan empat polisi meninggal dunia menyeberang ke wilayah perbatasan. Mahasiswa dan masyarakat sipil lain itu tampaknya melarikan diri setelah mengetahui aparat keamanan terus melakukan penyisiran di sejumlah asrama dan pemukiman penduduk di kawasan Abepura. Polisi yang menyisir wilayah Abepura, Kamis malam berhasil menggiring 40 orang ke Polresta Jayapura, lima orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Kampus Uncen lama, Abepura yang dijadikan lokasi demonstrasi untuk menolak PT. Freeport Indonesia berbuntut pada bentrokan fisik dengan aparat keamanan dari Satuan Brimob Polda Papua dan Polresta Jayapura.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006