harapan kami masih bisa bekerja sama dengan Pemkab Sigi dalam membantu percepatan pemulihan
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menerima bantuan hunian tetap permanen sebanyak 580 unit dari Yayasan Bumi Tangguh yang bekerja sama dengan Caritas Switzerland, untuk warga Sigi yang terdampak gempa tahun 2018 lalu.

Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, di Sigi, Senin, mengemukakan ketersediaan hunian permanen semakin mempercepat pemulihan masyarakat terdampak bencana alam gempa bumi dan likuefaksi tahun 2018.

"Pemerintah daerah Kabupaten Sigi membuka diri untuk bekerja sama multi pihak dalam rangka mempercepat penanggulangan dan pemulihan dampak bencana 2018, termasuk dalam hal penyediaan hunian tetap bagi warga terdampak," ucap Samuel.

Samuel mengatakan bahwa ia bersama Bupati Sigi Mohamad Irwan memprioritaskan penanggulangan dan pemulihan dampak bencana alam 2018, dalam penyelenggaraan pembangunan daerah.

Baca juga: Pemkab Sigi sediakan lahan 26,9 hektare untuk huntap satelit
Baca juga: Huntap korban banjir bandang di Desa Bangga Sigi selesai tahun 2022

Menurut dia, Pemkab Sigi membuka diri untuk bekerja sama multi pihak termasuk dengan Yayasan Bumi Tangguh dan Caritas Switzerland.

"Kami berterima kasih kepada Yayasan Bumi Tangguh dan Caritas Switzerland yang telah bersedia bekerja sama untuk percepatan pemulihan dampak gempa," ungkap Samuel.

Bantuan 580 unit rumah dari Caritas Switzerland melalui Yayasan Bumi Tangguh telah diterima langsung oleh Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, berlangsung di Aula Kantor Bupati Sigi, Senin.

Pembina Yayasan Bumi Tangguh Rull Manangkot, di Sigi, Senin, mengatakan 580 unit rumah siap huni tersebut mulai dibangun setelah gempa dan likuefaksi mengguncang Sigi pada tahun 2018.

Ia menyebut, total anggaran pembangunan 580 unit hunian tetap itu sebesar Rp32 miliar lebih.

"Secara keseluruhan biaya rehab - rekon untuk percepatan pemulihan dampak bencana 2018 di Sigi senilai Rp63 miliar," ujarnya.

Baca juga: Pencurian fasilitas di kawasan huntap Kota Palu dan Sigi kian marak
Baca juga: Penyintas gempa Sigi mulai tempati hunian tetap PUPR

Dia mengatakan bahwa seluruh program kegiatan rehab - rekon yang dilaksanakan oleh Yayasan Bumi Tangguh-Caritas Switzerland telah selesai pada September 2022.

"Dengan harapan kami masih bisa bekerja sama dengan Pemkab Sigi dalam membantu percepatan pemulihan," sebutnya.

Sementara itu Manager Program Yayasan Bumi Tangguh Renee P Manoppo menguraikan 580 unit rumah tersebut tersebar di wilayah Kabupaten Sigi di antara di Kecamatan Dolo Selatan meliputi Desa Wisolo, Bulubete, Walatana dan Baluase.

"Untuk tahap akhir bantuan rumah yang kami serahkan berjumlah 189 unit dari total 580 unit," ujarnya.

Ia mengatakan selain hunian, pihaknya juga membangun fasilitas pendukung berupa 345 titik sambungan air dan 4.700 meter sambungan sambungan air bersih, serta dua unit bak penampung air.

Selain itu, ia menguraikan, pihaknya juga melakukan perbaikan jalan sepanjang 1.000 meter dan membangun tembok penahan sepanjang 108,4 meter.

Baca juga: Pemkab Sigi percepat penyintas gempa tempati hunian tetap permanen
Baca juga: Askrindo-Baznas bangun masjid dan huntap untuk korban bencana Sigi
Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi bersama Pembina Yayasan Bumi Tangguh Rull Manangkot menandatangani piagam serah terima rekonstruksi rumah, di Sigi, Senin (22/8/2022). ANTARA/Muhammad Hajiji

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022